Mengapa soal salatnya mereka ditanyakan? Saya pikir lebih baik mereka ditanyai apakah mereka pakai celana dalam atau tidak.
Seumur hidup rasanya saya tidak pernah bertanya pada siapa pun apakah dia salat atau tidak, bahkan pada anak saya sekali pun. Saya merasa pertanyaan tersebut tidak sopan dan sama dengan pertanyaan, "Berapa gajimu yang kamu berikan pada istrimu?" atau "Apakah kamu sudah menabung untuk naik haji?" pada siapa pun.
Pada anak-anak saya hanya bertanya, "Kamu sudah salat?' untuk memastikan bahwa mereka sudah melaksanakan kewajibannya. Itu pun kalau mereka ada di rumah dan kami tidak sempat salat berjamaah. Kadang-kadang saja kalau mereka sedang di luar kota dan kami telpon pagi-pagi maka kami tanyakan, "Sudah salat Subuh?" Sebagai ayah mereka saya rasa patutlah kalau saya masih menanyakan hal tersebut pada mereka.
Pada adik-adik dan keponakan saya pun tidak pernah saya menanyakan soal salat atau tidaknya mereka. It's none of my business. Soal mereka melaksanakan kewajiban salat atau tidak adalah urusan pribadi masing-masing. Kita yang muslim sejak lahir sudah tahu benar bahwa salat adalah kewajiban agama dan jika kita tidak mau melaksanakannya maka itu adalah urusan kita masing-masing pada Tuhan.
Lho...! Bukankah kita wajib mengingatkan sesama muslim yang tidak melaksanakan perintah Tuhan? Lha emangnya mereka LUPA dan perlu kita ingatkan...?!
Jangankan lupa soal salat, lha wong teman dan saudara yang lupa tidak bayar utangnya saja saya sungkan mengingatkan kok...! Saya sungguh tidak yakin bahwa mereka itu LUPA.
Mungkin mereka memang belum punya uang untuk membayar jadi mereka pura-pura lupa dengan harapan saya juga lupa. Alhamdulillah kok saya memang sering lupa. Namanya juga orang sudah tua.
Saya nulis ini karena terpantik oleh berita tentang CFW di mana ada yang bertanya pada remaja yang sedang euforia mejeng di trotoar apakah mereka salat atau tidak. What...?!
Mengapa soal salatnya mereka ditanyakan? Saya pikir lebih baik mereka ditanyai apakah mereka pakai celana dalam atau tidak.
Madigondo, 27 Juli 2022
Satria Dharma
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews