Fenomena saat ini menunjukkan bahwa Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data yang penulis dapat, kasus mingguan tercatat meningkat 105 persen, sementara kasus harian Covid-19 pada Rabu, 22 Juni 2022 nyaris melampaui 2 ribu yakni berada di 1.985 kasus.
Menurut penulis kenaikan kasus tersebut perlu diwaspadai karena Covid-19 BA.4 dan BA.5 ini berpotensi untuk menginfeksi orang-orang yang sudah melakukan booster namun tanpa gejala. Bahkan, kasus aktif yang ada di Indonesia sekarang menyentuh 11.391, dengan tambahan 1.296 pasien.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 BA.4 dan BA.5 terjadi lebih lambat.
Senada dengan penulis, Dicky juga memprediksi bahwa infeksi Covid-19 akan lebih dulu menyebar dikalangan populasi yang memiliki imunitas, sehingga kemungkinan besar tidak muncul gejala atau gejala yang muncul terbilang ringan.
Menurut berita yang penulis baca, ada kemungkinan Covid-19 BA.4 dan BA.5 menjadi varian paling menular diantara seluruh varian sebelumnya. Apalagi, data awal menunjukkan kemampuan kedua varian tersebut lolos dari antibody pasca vaksinasi. Sehingga memiliki kemungkinan untuk menyebar dengan cepat.
Oleh karena itu, penulis menyarankan agar masyarakat harus lebih waspada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi bagi yang belum mendapatkannya. Masyarakat yang sudah vaksinasipun harus tetap waspada karena gejala yang ditimbulkan tidak lebih parah dari masyarakat yang belum menerima vaksinasi. Bahkan bisa saja tidak bergejala sama sekali.
Penulis juga menyarankan perlu adanya sikap yang serius agar Indonesia dapat mengatasi paparan Covid-19 subvarian omicron BA.4 dan BA.5 lebih cepat sehingga penyebaran tidak bertambah banyak.
Salah satu contoh yang bisa diterapkan adalah diadakan kembali pengetatan mulai dari 3T, testing, tracing, dan treatment. Diharapkan deteksi mewakili gambaran penyebaran di sejumlah wilayah, serta memastikan orang-orang yang terpapar menjalani karantina sampai penularan bisa terus ditekan.
Dari sudut pandang penulis, banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia agar dapat meminimalisir paparan Covid-19 BA.4 dan BA. Salah satunya dengan menjaga kekebalan tubuh dengan menjaga pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan yang bergizi, perbanyak buah, sayur, dan vitamin serta berolahraga.
Selain itu, penulis juga berpendapat bahwa Pemerintah harus tetap memberikan himbauan kepada masyarakat bahwa Covid-19 di Indonesia belum berakhir dan selalu taat protokol kesehatan saat bepergian serta melakukan vaksinasi atau booster bagi masyarakat yang belum mendapatkannya.
Penulis berharap, dengan menjalani protokol kesehatan, melakukan pola hidup sehat serta diikuti dengan program vaksinasi, maka diharapkan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia sehingga pandemi ini dapat segera berakhir.
Syafrudin Pratama, adalah kontributor Trilogi Institute
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews