“Salam Pena. Terima kasih saya sampaikan kepada Penpro, yang baru-baru ini telah memberikan penghargaan kepada saya. Semoga saya tetap amanah bisa tetap berkarya menulis dan mengajar. Kepada rekan-rekan semua selamat berkarya, menulis dan membaca untuk pencerahan.”
Naning Pranoto
Naning Pranoto merupakan penulis senior yang sudah menghasilkan banyak karya sekaligus menghasilkan banyak penulis baru. Istilah penulisan kreatif (creative writing) di Indonesia tidak lepas dari kiprahnya. Tidak salah apabila Perkumpulan Penulis dan Editor Profesional (Penpro) memberikan penghargaan khusus kepadanya berupa sertifikat kompetensi. Dalam ilmu terapan, level para tokoh penerima penghargaan ini berada pada tingkat tertinggi yaitu 9, setara dengan peraih gelar S-3 di bidang akademik.
Selain Naning Pranoto, penerima penghargaan tersebut adalah Syamsuddin Ch. Chaesy (penulis), Prof. Dr. Endang Caturwati (penulis), Sofia Mansoor (editor), Pamusuk Eneste (editor), Frans M. Parera (editor), dan Pepih Nugraha (penulis). Penyerahan penghargaan kepada para tokoh tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum Penpro Bambang Trims pada saat pembukaan Munas II Penpro, 12 Maret 2022 di Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, lima tokoh hadir langsung dan dua lainnya hadir secara daring melalui aplikasi zoom.
Para tokoh mengungkapkan apresiasinya kepada Penpro atas penghargaan tersebut. Mereka merasakan suatu perhatian yang tulus dari para penulis dan editor yang tergabung dalam Penpro. “Saya juga terima kasih kepada Penpro, karena penulis dan editor ini sangat penting untuk menghentikan proses penghancuran nalar public,” ucap Syamsuddin Ch. Chaesy, yang diberi kesempatan memberikan tanggapan sebagai perwakilan penerima penghargaan. “Hanya penulis yang bisa menghentikan proses itu,” katanya tegas.
Frans M. Parera juga gembira dengan kepedulian Penpro kepada para seniornya. Frans adalah editor senior yang sudah malang melintang di dunia penulisan, khususnya sebagai editor. Dalam usianya yang sudah 76 tahun, masih tetap aktif mengajarkan penulisan dan penyuntingan di perguruan tinggi.
Penerima penghargaan termuda adalah Pepih Nugraha. Pendiri Kompasiana.com yang aktif menulis artikel dan buku-buku bidang jurnalistik. Ia juga aktif sebagai penulis cerpen dan novel, serta mengelola beberapa media kekinian seperti media warga (website) dan media sosial dalam bentuk aplikasi. Pepih menyambut gembira penghargaan ini sebagai suatu kehormatan dan bersanding dengan tokoh-tokoh senior di industri penulisan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews