Kuota Haji Mubazir, Cerita Lama yang Dianggap Biasa

Tahun ini, kuota Indonesia berjumlah 231 ribu jamaah setelah sebelumnya mendapatkan tambahan kuota 10 ribu jamaah.

Jumat, 9 Agustus 2019 | 20:51 WIB
0
333
Kuota Haji Mubazir, Cerita Lama yang Dianggap Biasa
Jamaah haji (Foto: Media Indonesia)

Banyaknya kuota haji yang tak terpakai alias mubazir tiap tahun sebenarnya cerita lama, khususnya bagi teman-teman yang berkutat di industri wisata religi (baca: travel haji dan umroh).

Karena setiap tahun berulang, akhirnya dianggap biasa.

Padahal, antrian umat Islam tanah air yang hendak berhaji sangat panjang. Di Sulawesi Selatan, antriannya mencapai 39 tahun!

Seperti diungkapkan Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebril, ratusan kursi haji dibiarkan kosong setiap tahunnya. Pada tahun 2017, misalnya, hampir 1.000 kuota tak terpakai.

Masalahnya, sistem haji yang dibangun Kementerian Agama tidak bisa otomatis menggantikan calon jamaah haji yang batal berangkat pada tahun berjalan.

Contohnya, tahun ini ada 520 orang batal berangkat (entah karena sakit atau sebab lain), sistem tidak bisa langsung menggantinya dengan calon lain dalam antrian.

Seorang teman di travel haji mengungkapkan, ini jadi salah satu pertimbangan Pemerintah Arab Saudi dalam merespon permintaan tambahan kuota oleh Pemerintah Indonesia. "Gimana mau ditambah kalau kuota tahun sebelumnya saja tidak terpenuhi," ungkapnya.

Dubes Agus mengangkat isu ini karena Presiden Jokowi menargetkan kuota kita bisa mencapai 250 ribu orang per tahunnya. Dengan kondisi banyak kuota tak terpakai, jelas sulit bagi Indonesia meyakinkan Pemerintah Arab Saudi.

Tahun ini, kuota Indonesia berjumlah 231 ribu jamaah setelah sebelumnya mendapatkan tambahan kuota 10 ribu jamaah.

***