Pelaksanaan KTT G20 ke-17 akan memberikan banyak keuntungan kepada masyarakat. Keuntungan paling utama adalah, kesuksesan KTT G20 membawa peluang investasi serta mendongkrak pariwisata yang terimbas Pandemi Covid-19.
Pandemi membuat situasi di Indonesia berubah drastis dan pemerintah berusaha keras agar tak terperosok dalam resesi ekonomi yang mengerikan. Untuk mencegah kebangkrutan negara maka salah satu caranya adalah tetap melanjutkan pembangunan, dan modalnya dari investor asing.
Sistem ini dianggap cocok karena saling menguntungkan dan Indonesia mendapat suntikan modal baru untuk melanjutkan pembangunan.
Ketika ada investor asing yang datang tentu mereka datang dengan berbagai alasan. Salah satunya, mereka percaya bahwa Indonesia adalah pasar yang potensial bagi produk-produknya. Kemudian, investor juga perlu melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana situasi di Indonesia, apakah kondusif untuk dijadikan lahan penanaman modal.
Adanya Forum KTT G20 bisa membuka peluang investasi dan pariwisata. KTT G20 tidak hanya mempromosikan pariwisata Indonesia, tetapi juga membuka peluang untuk para investor untuk melihat kesiapan Indonesia dalam penanaman modal asing. Hal ini dinyatakan oleh Kepala Biro Komunikasi Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Andreas Dipi Patria.
Dalam artian, ketika ada banyak tamu dari perwakilan negara peserta G20, bisa menjadi promosi bagus untuk pariwisata Indonesia. Penyebabnya karena mereka melihat eksotisme alam di negeri ini, terutama Bali (karena menjadi lokasi KTT G20). Mereka juga bisa menengok sendiri, betapa sektor pariwisata di Indonesia tidak mati suri, bahkan tetap berjalan dengan protokol kesehatan, sehingga aman dikunjungi di masa pandemi.
Selain untuk pariwisata, KTT G20 juga bisa memicu peluang investasi asing di Indonesia. Jika ada perwakilan negara asing yang datang, maka mereka bisa melihat sendiri betapa negeri ini punya pangsa pasar yang bagus, karena penduduknya banyak (dan cenderung suka belanja). Masih banyak juga daerah potensial untuk dibangun pabrik investasi dan biayanya juga masih terjangkau
Bisa jadi saat kembali ke negaranya, perwakilan peserta KTT G20 berunding dengan pejabat-pejabatnya, lalu memutuskan untuk menanamkan modal di Indonesia. Penyebabnya karena mereka percaya pada Indonesia yang dianggap sebagai lahan kondusif untuk berinvestasi. apalagi di Indonesia ada banyak sumber daya alam yang masih bisa diolah, tentu dengan perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan.
Tak hanya negara peserta KTT G20, negara lain juga bisa tergerak untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena mereka melihat presidensi KTT G20 sebagai sesuatu yang positif. Artinya Indonesia dipercaya oleh dunia internasional sebagai pemimpin dari forum kelas tinggi. Hal ini menunjukkan kelas Indonesia yang bisa bekerja secara profesional.
Selain itu, penyelenggaraan KTT G20 yang diawali dengan Sherpa dan Fast Track dianggap sukses, sehingga menyiratkan keseriusan Indonesia dalam mengatur acara internasional. Hal ini berarti pemerintah Indonesia bisa dipercaya karena bekerja dengan keras, sehingga juga mampu dipercaya untuk investasi asing.
Apalagi aturan investasi di Indonesia diperlunak dengan adanya Omnibus Law, sehingga ada pemangkasan alur dan birokrasi. Investor asing tak lagi pusing dengan peraturan yang bertele-tele, tetapi mereka bisa mendapatkan izin penanaman modal dengan cepat (tak sampai 2 minggu) dan bisa diurus secara online.
Kesuksesan KTT G20 membawa dampak positif pada Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya kepercayaan dari investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia, karena mereka melihat pemerintah telah berhasil jadi host acara internasional. Selain itu, investor asing yang berasal dari negara peserta G20 melihat sendiri bahwa Indonesia sangat kondusif untuk penanaman modal asing.
Penulis adalah kontributor Pertiwi Institut
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews