Yang penting rakyat ikhlas membantu. Saya sendiri jika punya harta akan membantu semampunya. Tapi lewat lembaga atau organisasi langganan yang lebih saya percaya.
Akhirnya pemerintah membuka donasi dari masyarakat untuk membantu penanganan Covid-19. Langkah yang baik, mengakui terus terang keterbatasan dana APBN atau dana apapun yang dimiliki pemerintah.
Jangan di-bully atau nyinyir. Ini demi kebaikan bangsa kita. Demi kesehatan masyarakat. Kalau tak meminta dari rakyat atau hibah dari luar negeri, mau cari dimana lagi?
Cari utang dari negara lain tentu tak mudah mengingat pandemi Corona menyerang mayoritas negara diseluruh dunia. Termasuk negara-negara yang biasa kasih utang. Pasti mereka mendahulukan kepentingan dalam negerinya.
Tentu sebaiknya dahulukan para pejabat tinggi negara dan anggota dewan, agar gajinya dipotong. Kencangkan ikat pinggang!
Hentikan dulu proyek-proyek yang menelan anggaran besar. Ingatkan tuh Pak Menteri segala urusan, hentikan dulu rencana pindah ibukota baru! Dalam kondisi gini saja masih ngebet pengin lanjut.
Terus meminta ke para pengusaha besar yang selama ini menikmati berbagai kemudahan dalam berbisnis. Kekayaan 5 orang terkaya di Indonesia saja mungkin sama dengan kekayaan ratusan juta orang miskin di tanah air. Belum lagi ratusan pengusaha terkaya. Pasti duitnya lumayan. Tak lupa para selebriti tanah air. Mintai juga tuh!
Baru setelah itu meminta donasi kepada masyarakat umum. Besarannya sukarela.
Yang penting rakyat ikhlas membantu. Saya sendiri jika punya harta akan membantu semampunya. Tapi lewat lembaga atau organisasi langganan yang lebih saya percaya.
Maaf.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews