Solo – Pendidikan Kesehatan merupakan salah satu pendidikan kesehatan berupa penyuluhan kepada masyarakat. Tujuan dari pendidikan kesehatan sendiri adalah supaya masyarakat memahami penyuluhan yang sudah diberikan oleh tenaga kesehatan. Dari masyarakat yang belum tahu kemudian mampu kemudian menjadi tahu dan mengerti.
Dalam melakukan pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan kepada warga memerlukan strategi khusus sebelum turun kepada masyarakat. Strategi yang dipilih juga harus menyesuaikan dengan target sasaran, contohnya ketika melakukan pendidikan kesehatan kepada lansia atau lanjut usia diatas umur 70 tahun harus menggunakan media alat bantu baik secara audio maupun visual. Hal ini bertujuan supaya lansia yang mengalami penurunan pengindera baik indera penglihatan maupun indera pendengaran menangkap materi yang disampaikan oleh penyuluh.
Kesalahan dalam pemilihan strategi promosi kesehatan akan berdampak kepada tingkat pemahaman pasien terhadap materi yang disampaikan. Hal – hal tekhnik dan non tekhnis juga harus diperhatikan baik secara perencanaan maupun secara pelaksanaan selama melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Durasi waktu dalam melakukan kegiatan pendidikan kesehatan juga harus diperhatikan ketika melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Seperti materi kuliah yang disampaikan Dosen Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Purwokerto yaitu “Prima Trisna Aji” kepada mahasiswa Anestesiologi Semester 3 tahun ajaran 2022 bahwa pemilihan strategi promosi kesehatan kepada pasien sangat vital dalam menentukan keberhasilan proses penyuluhan kesehatan secara langsung.
Dalam perkuliahannya “Prima” menyampaikan bahwa dalam strategi Promosi Kesehatan dibagi menjadi 3 indikator yaitu : Pemberdayaan masyarakat, Bina suasana dan advokasi. Ketiga hal tersebut yang harus diperhatikan serta harus diimplementasikan ketika melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat.
Strategi Pertama tentang pemberdayaan masyarakat dalam promosi kesehatan adalah Proses pemberian informasi secara bertahap untuk mengawal proses perubahan pada diri sasaran, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau, dan dari mau menjadi mampu mempraktikkan PHBS bagi masyarakat.
Kemudian Strategi dasar ke-2 adalah Bina Suasana. Yaitu upaya untuk menciptakan lingkungan sosial yang mendorong perubahan perilaku sasaran. Menurut teori, perubahan perilaku seseorang akan lebih cepat terjadi, jika lingkungan sosialnya berperan sebagai pendorong, atau penekan (pressure).
Sedangkan strategi yang terakhir yaitu Strategi dasar ke-3 adalah Advokasi. Sebagaimana disebutkan di awal, Advokasi diperlukan untuk mendapatkan dukungan baik berupa peraturan perundang-undangan, dana maupun sumber
daya lain. Advokasi tidak boleh dilakukan alakadarnya, karena Advokasi sebenarnya merupakan upaya/proses strategis dan terencana, menggunakan informasi yang akurat & teknik yang tepat. *Red
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews