Saat ini, hampir setiap negara mulai menjajaki program vaksinasi demi memerangi penyebaran Covid-19. Sayangnya, upaya ini masih terkendala oleh keraguan dan penolakan dari sebagian masyarakat. Studi membuktikan, faktor psikologis dan emosional memengaruhi sikap resistensi masyarakat terhadap vaksinasi ini.
Maka dari itu, penting untuk memberikan informasi berimbang terkait vaksinasi Covid-19 dan disiplin dalam melaksanakan protokol Kesehatan.
Informasi valid penting disampaikan guna mengurangi keraguan atau keengganan atau ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksinasi. Padahal, vaksin Covid-19 telah dijamin keamanannya apalagi sudah ada buktinya. Namun, masih saja ada pihak yang tidak percaya bahkan menghasut masyarakat lainnya. Hal itulah yang menjadi kendala terbesar dalam upaya melindungi masyarakat dari penyakit/virus berbahaya, seperti Covid-19.
Seluruh lapisan masyarakat memang harus bersatu padu, saling mengingatkan dan menguatkan satu sama lain, sehingga terbentuk kebenaran pemahaman.
Berikut penjelasan-penjelasan yang bisa membantu masyarakat untuk membedakan antara hoaks dan fakta seputar vaksin Covid-19, yaitu:
1. Banyak yang berpendapat jika vaksin Covid-19 tidak aman karena proses pembuatannya sangat cepat, yaitu kurang dari satu tahun. Padahal faktanya, meskipun vaksin Covid-19 proses pembuatannya tergolong sangat cepat, tapi sudah dipastikan dengan dilakukan uji coba tahap pertama sampai tahap terakhir, sehingga vaksin tersebut aman digunakan kepada manusia.
2. Banyak yang berpendapat kalau vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kematian. Padahal faktanya, vaksin Covid-19 hanya menimbulkan gejala efek samping saja ke beberapa orang yang telah divaksin, tidak sampai menyebabkan kematian seperti informasi yang banyak beredar.
3. Banyak yang berpendapat kalau vaksin Covid-19 dapat menularkan Covid-19. Informasi tersebut tentunya sangat menyesatkan, karena faktanya vaksin tersebut dibuat untuk membunuh virus Covid-19 bukan menularkan virus Covid-19, dan dapat dibuktikan dengan tidak adanya kandungan virus Covid-19 hidup dalam vaksin tersebut.
4. Banyak yang berpendapat kalau sudah divaksin Covid-19, tidak perlu memakai masker lagi. Padahal faktanya, orang yang telah divaksin tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan sampai semua orang divaksin dan telah tercipta kekebalan tubuh untuk melawan virus Covid-19.
Dengan adanya sosialisasi dan literasi pemahaman vaksinasi tersebut, diharapkan masyarakat tidak lagi khawatir terhadap informasi hoaks seputar vaksin Covid-19 dan dapat lebih berhati-hati lagi untuk menerima kebenaran informasi yang marak beredar seputar vaksinasi. Mari dukung lrogram vaksinasi nasional dengan melawan berita-berita hoaks dan disinfomasi dengan gerakan literasi positif.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews