Pemerintah terus memberi bantuan kepada masyarakat, bahkan sampai ada 7 jenis. Bantuan ini menunjukkan perhatian pemerintah kepada rakyatnya agar mampu bertahan di masa pandemi Covid-19.
Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 30 Agustus 2021. Dalam kebijakan ini, mobilitas warga dibatasi dengan tujuan agar mengendalikan penyebaran corona. Namun ada sedikit efek samping dari program ini, yakni melambatnya roda perekonomian. Penyebabnya karena jam buka pasar tradisional dan Mall dibatasi. Selain itu, para pedagang kaki lima juga harus membereskan jualannya lebih sore karena ada razia di atas jam 8 malam.
Pemerintah bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup rakyat saat PPKM dengan memberikan berbagai bantuan. Terhitung ada 7 jenis Bansos yang diberikan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga bisa bertahan hidup tanpa harus kelimpungan mencari pinjaman uang.
Walau mobilitas dibatasi tetapi mereka bisa survive berkat bantuan dari pemerintah.
Pertama, Bansos diberikan kepada pedagang kecil dan menengah alias BLT UMKM. Mereka mendapatkan dana sebesar 1,2 juta rupiah dan langsung ditransfer ke rekening Bank BUMN.
Sebanyak 15,36 triliun digerojokan oleh pemerintah, agar pengusaha cilik tidak gulung tikar. Pasalnya, mereka adalah tulang punggung perekonomian negara sehingga wajib dibantu.
Bantuan kedua adalah BLT subsidi gaji pekerja.
Para pegawai yang gajinya di bawah 3,5 juta akan mendapatkan Bansos sebesar 1 juta rupiah dan syaratnya harus punya kartu BPJS ketenagakerjaan. Selain itu, mereka harus bermukim di kota atau kabupaten yang terkena PPKM level 3 dan 4. Mereka butuh bantuan karena banyak yang gajinya dipotong, bahkan sampai 50%, oleh perusahaan.
Sementara itu, bantuan ketiga adalah subsidi tagihan listrik. Masyarakat yang memiliki daya listrik 900 KWH bisa menikmati diskon 25% sedangkan untuk rumah dengan daya 450 KWH diskonnya 50%. Subsidi ini lumayan membantu masyarakat karena mendapatkan potongan tagihan, sehingga .
Bantuan keempat yang diberi oleh pemerintah adalah subsidi kuota pelajar. Para pelajar dan mahasiswa bisa mendapatkan free kuota, dengan catatan bantuan digunakan benar-benar untuk sekolah online, bukan untuk main game atau buka Tiktok. Bantuan ini sangat membantu para ibu karena mereka tidak kesusahan saat harus membeli banyak pulsa untuk modal sekolah online.
Sementara itu, bantuan kelima adalah Bansos tunai sebesar 600.000 rupiah. Bantuan diberikan cash, langsung kepada mereka yang berhak menerimanya. Mengapa bukan sembako yang disalurkan? Pasalnya, berkaca dari tahun lalu, Bansos sembako bisa disalahgunakan oleh para oknum saat akan kampanye atau malah disunat, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah sangat membantu masyarakat, karena mereka bisa bertahan hidup saat PPKM. Ketika pandemi, kantong sudah makin tipis, dan apalagi saat PPKM ketika kesusahan untuk bekerja di luar rumah. Ketika harus stay at home maka mereka bisa menggunakan Bansos dari pemerintah, agar asap dapur kembali mengepul.
Pemerintah sangat bertanggung jawab karena mau tak mau PPKM berdampak pada perekonomian rakyat. Ketika mereka kesulitan secara finansial maka Bansos muncul sebagai penyelamat. Bantuan ini diharap bisa langsung dibelanjakan, bukannya ditabung atau diinvestasikan. Penyebabnya karena justru saat pandemi ini harus banyak berbelanja demi lancarnya roda perekonomian negara.
Berbagai bantuan dari pemerintah untuk masyarakat menunjukkan betapa Presiden dan segenap bawahannya memikirkan nasib para wong cilik. Jangan sampai pandemi dan PPKM membuat banyak orang kesulitan sekadar untuk membeli beras. Namun mereka bisa bernafas lega ketika mendapatkan Bansos dan menyambung hidup sampai akhir bulan. (Reza Pahlevi)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews