Hati-hati!

Hidup ini indah, maka jalani jugalah dengan indah. Dimana ada masalah, sedekat itu pula penyelesaiannya asal kita jeli untuk membaca Bahasa Alam. Percayalah!

Jumat, 19 Februari 2021 | 07:55 WIB
0
251
Hati-hati!
Ilustrasi pencitraan (Foto: maxmanroe.com)

Di Facebook ini, ada banyak grup yang membahas berbagai macam fenomena yang dialami sehari-hari. Ada grup memasak, grup menjahit, grup motivasi, grup bisnis Olshop, grup curhatan Emak, grup menulis, grup gosip, dll. Sah-sah saja untuk mengikutinya.

Kalau dirasa membawa manfaat ya silahkan aja. Tapi saya mengamati beberapa waktu ini, ada beberapa grup bahkan akun-akun yang terlihat seperti bisnis jualan kecemasan dimana mana. Dikemas dalam packaging yang cukup cantik, dengan dalih ingin "membuka wawasan" ini itu.

memperbaiki kualitas diri, dan ingin membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Tapi, biasakanlah jeli untuk mengamati arahnya "ke mana."

Sebenarnya saya ingin memakai kata "mengedukasi" daripada "membuka wawasan" takutnya ada yang ketrigger dengan kata itu, malah menimbulkan persepsi atau narasi busuk di pikiran orang-orang yang sempit nalar.

Kenapa saya berani mengatakan bahwa ada yang ingin menjual bisnis kecemasan? Karena saya melihat gelagatnya ke arah sana. Seakan-akan semua hal di dunia ini adalah sebuah "ketakutan". Padahal sebenarnya tidak separah itu.

Dengan membuat narasi-narasi negatif atau penggiringan opini bahwa hidup ini terlihat mengerikan. Misalnya soal masa depan yang terdengar cukup mengkhawatirkan bagi sebagian orang.

Akibatnya ada orang yang menangkap asumsi-asumsi liar itu dan merimanya secara spontan tanpa adanya filterisasi karena tidak semua orang bisa berpikir cerdas. Hingga kemudian menjadikannya stress dan cemas akan masa depannya.

Apalagi masa pandemi gini, dimana banyak orang yang terguncang jiwanya karena menghadapi situasi ini, seharusnya hal-hal yang membawa ketenangan jiwalah yang lebih dibutuhkan.

Hidup ini indah, maka jalani jugalah dengan indah. Dimana ada masalah, sedekat itu pula penyelesaiannya asal kita jeli untuk membaca Bahasa Alam. Percayalah!

***