Hidup ini indah, maka jalani jugalah dengan indah. Dimana ada masalah, sedekat itu pula penyelesaiannya asal kita jeli untuk membaca Bahasa Alam. Percayalah!
Di Facebook ini, ada banyak grup yang membahas berbagai macam fenomena yang dialami sehari-hari. Ada grup memasak, grup menjahit, grup motivasi, grup bisnis Olshop, grup curhatan Emak, grup menulis, grup gosip, dll. Sah-sah saja untuk mengikutinya.
Kalau dirasa membawa manfaat ya silahkan aja. Tapi saya mengamati beberapa waktu ini, ada beberapa grup bahkan akun-akun yang terlihat seperti bisnis jualan kecemasan dimana mana. Dikemas dalam packaging yang cukup cantik, dengan dalih ingin "membuka wawasan" ini itu.
memperbaiki kualitas diri, dan ingin membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Tapi, biasakanlah jeli untuk mengamati arahnya "ke mana."
Sebenarnya saya ingin memakai kata "mengedukasi" daripada "membuka wawasan" takutnya ada yang ketrigger dengan kata itu, malah menimbulkan persepsi atau narasi busuk di pikiran orang-orang yang sempit nalar.
Kenapa saya berani mengatakan bahwa ada yang ingin menjual bisnis kecemasan? Karena saya melihat gelagatnya ke arah sana. Seakan-akan semua hal di dunia ini adalah sebuah "ketakutan". Padahal sebenarnya tidak separah itu.
Dengan membuat narasi-narasi negatif atau penggiringan opini bahwa hidup ini terlihat mengerikan. Misalnya soal masa depan yang terdengar cukup mengkhawatirkan bagi sebagian orang.
Akibatnya ada orang yang menangkap asumsi-asumsi liar itu dan merimanya secara spontan tanpa adanya filterisasi karena tidak semua orang bisa berpikir cerdas. Hingga kemudian menjadikannya stress dan cemas akan masa depannya.
Apalagi masa pandemi gini, dimana banyak orang yang terguncang jiwanya karena menghadapi situasi ini, seharusnya hal-hal yang membawa ketenangan jiwalah yang lebih dibutuhkan.
Hidup ini indah, maka jalani jugalah dengan indah. Dimana ada masalah, sedekat itu pula penyelesaiannya asal kita jeli untuk membaca Bahasa Alam. Percayalah!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews