Okezone.com menjadi portal berita nomor satu di Indonesia, menggeser posisi Detik.com, Kompas.com dan bahkan Tribunnews.com. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Ada satu pertanyaan: portal berita apa yang menduduki peringkat kesatu di Indonesia saat ini? Jika jawabannya Kompas.com, Detik.com atau Tribunnews.com, jawaban Anda salah semua!
Terus yang benar apa?
Okezone.com!
Nah, kaget, bukan? Ga perlu kaget, jawaban itu pun tidak mengada-ada. Cek pemeringkat web Alexa.com, sekarang web portal berita milik Hary Tanoesoedibjo itu sudah menclok di peringkat pertama, mengungguli Kompas.com, Detik.com, dan bahkan Tribunnews.com yang selama beberapa tahun belakangan bertengger di urutan pertama.
Semua portal berita tergeser ke bawah, yang bertengger di puncak piramida Alexa itu sekarang Okezone.
Di balik pujian yang selayaknya dialamatkan kepada pencapaian pengelola Okezone, tetap saja menjadi pertanyaan kok bisa kenaikan Okezone bisa sefenomenal itu. Padahal kalau soal "top of mind" -meski tidak harus selalu jadi ukuran- tetap saja Detik.com atau Kompas.com yang pertama teringat kalau ditanya tentang portal berita di Indonesia. Okezone? Belumlah...
Apalagi kalau berbanding dengan pemeringkat lainnya, Comscore misalnya, peringkat Okezone tidak ada perubahan alias tidak ada kenaikan. Pun demikian dengan keterbacaan halaman yang dimilikinya, idem dito, tidak ada kenaikan.
Timbul dugaan, jangan-jangan Alexa.com bisa dibeli agar peringkat bisa diakali kenaikannya.
Ya, memang, sebab Alexa.com menyediakan layanan premium. Tetapi karena ranking Okezone.com di Alexa.com sedemikian melejit terhitung sejak HUT ke-12-nya pada awal Maret 2019 lalu sedangkan ranking dan keterbacaan halamannya tidak naik di Comscore, sikap skeptis-kritis harus tetap dilayangkan, tidak asal terima dan percaya begitu saja.
Tentu saja pencapaian Okezone bisa bertengger di tempat terhormat Alexa.com ini buah kerja keras awak di dalamnya, hasil sebuah perjalanan dan tahapan dengan peta yang jelas. Tengok saja pencapaian di usianya yang ke-12 tahun itu, saat itu Okezone.com berhasil menduduki peringkat 3 media online terbaik di Indonesia berdasarkan data Alexa.com.
"Harapan saya, Okezone bisa lebih baik lagi. Okezone bisa jadi nomor satu!" kata Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat menghadiri syukuran HUT ke-12 Okezone, di Jakarta, Senin (4/3/2019) sebagaimana ditulis salah satu web portal stasiun televisi miliknya.
Berdasarkan pemeringkatan Alexa.com saat itu, Okezone menempati peringkat 3 media online dan peringkat 5 seluruh website di Indonesia.
Hary Tanoesoedibjo mengakui, digital adalah salah satu bisnis inti MNC Group dan Okezone.com adalah salah satunya. Ia menuturkan, usia ke-12 Okezone.com diharapkan menjadi starting point untuk menjadi yang terdepan dan terbaik di Indonesia. "Kita bisa menjadi juara, kalau mental kita mental juara," tekadnya saat itu.
Belum lagi dua bulan, Okezone.com kembali melesat ke peringkat dua sebagai portal berita yang sering dikunjungi di Indonesia, menyalip Detik.com yang selama ini berada di posisi atas, tetapi belum bisa melampaui Tribunnews.com yang teratas. Peristiwa terjadi pada 20 Mei 2019.
Sebelum menggeser Detik.com, Okezone.com juga sempat menggeser dua portal media ternama di posisi 3 dan 4, yakni Liputan6.com dan Kompas.com pada 11 Februari 2019. Berdasarkan situs Alexa pula Okezone.com diketahui berada di posisi pertama sebagai portal media di Singapura dan Malaysia.
Good marketing
Tentu saja pencapaian menjadi peringkat pertama web portal berita di Indonesia menjadi bekal untuk pemasaran dan pada gilirannya akan memudahkan account executive mencari iklan, jika kenaikannya benar-benar organik tanpa rekayasa digital, katakanlah menyiati ke Alexa.com dengan cara berbayar.
Akan tetapi, ini akan menjadi "back fire" -baik bagi pembaca maupun pemasang iklan- jika apa yang dilakukan Okezone.com adalah "memperdayai" Alexa.com dengan membayar lebih dari sekadar layanan premium agar menjadi pemuncak portal berita yang ada di negeri ini.
Tentu saja calon pemasang iklan khususnya, akan selalu membandingkan instrumen pemeringkat satu dengan yang lainnya, tidak lantas mempercayai Alexa.com semata. Biasanya Comscore menjadi pembanding juga. Selain itu, reputasi, jumlah pembaca, jangkauan, jumlah halaman yang dibaca, jumlah pengunjung unik, dan feedback berupa impresi akan tetap menjadi pegangan para calon pemasang iklan digital.
Sebagaimana terbaca dari nomenklaturnya, Okezone .com merupakan portal online berita dan hiburan yang berfokus pada pembaca Indonesia baik yang berada di Tanah Air maupun yang tinggal di luar negeri dengan beragam konten seperti berita umum, politik, peristiwa, internasional, ekonomi, lifestyle, selebriti, sports, bola, auto, teknologi, travel, food, haji, dan muslim, Okezone.com mengusung tagline “Tau Cepat Tanpa Batas”.
Okezone.com resmi diluncurkan sebagai portal berita pada 1 Maret 2007 dan kelahirannya menjadi cikal-bakal bisnis online pertama milik PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), sebuah perusahan media terintegrasi yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara milik Hary Tanoesoedibjo.
Namun demikian, apapun skeptis dan kritiknya, kita ucapkan kepada Okezone.com atas pencapaiannya itu!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews