Terlepas apapun niat dari patungan duit buat membeli kapal selam. Saya mendukung penuh gerakan ini.
Memang luar biasa gerakan yang dimulai dari Masjid Jogokariyan, Yogyakarta ini.
Peristiwa tenggelamnya kapal selam Nanggala 402, menjadi momentum untuk mengajak rakyat patungan membeli kapal selam. Bahkan kini ada rekeningnya, dibuat khusus untuk pengadaan kapal selam.
Mungkin terdengar mustahil, mengingat harganya yang tidak murah. Kabarnya untuk kapal selam sekelas Nanggala harganya 5 triliun lebih, hampir 6T.
Butuh waktu berapa lama untuk mengumpulkan duit sebanyak itu? Tapi tak ada yang tak mungkin kalau hanya urusan nilai uang.
Ya, para garong duit rakyat saja bisa mengumpulkan ratusan miliar hingga triliunan, mosok jutaan rakyat Indonesia yang tak suka menggarong dan berniat baik serta tulus tak bisa mengumpulkan duit sebanyak itu!?
Mungkin ini tamparan buat penguasa juga, agar bisa mengalokasikan anggaran belanja negara sesuai skala prioritas.
Khususnya di bidang pertahanan. Perbarui alutsista yang tidak layak dan sudah tua! Stop pembangunan infrastruktur yang belum begitu urgen.
Terlepas apapun niat dari patungan duit buat membeli kapal selam. Saya mendukung penuh gerakan ini.
Tak perlu menunggu dana pemerintah, karena semua tahu, kondisi keuangan negeri ini sedang tidak baik-baik saja. Jangan sampai para prajurit kita menjadi korban lagi. Iya ora, Son?
***
*****
#TS
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews