Vladimir Kramnik: Hilangkan Rokade!

Vladimir Kramnik berharap dengan peraturan baru ini masa depan catur lebih kreatif dan mengasyikkan untuk dimainkan.

Kamis, 28 November 2019 | 23:36 WIB
0
397
Vladimir Kramnik: Hilangkan Rokade!
Vladimir Kramnik (Foto: chess.com)

Meskipun sudah pensiun, mantan juara dunia GM Vladimir Kramnik tidak akan pernah bisa melupakan catur yang telah membesarkan namanya. Dia terus mengikuti perkembangan olahraga asah otak ini meskipun pria berusia 44 tahun ini tidak lagi aktif secara langsung.

Belakangan ini Kramnik mulai sedikit resah dengan banyaknya partai remis di turnamen-turnamen papan atas.

Pertandingan kejuaraan dunia 2018 antara Magnus Carlsen dengan Fabiano Caruana misalnya, berakhir imbang pada partai utama 12 babak catur klasik yang semuanya remis. Magnus bisa mempertahankan gelar juara dunianya berkat playoff catur cepat. Catur mulai membosankan.

Melihat hal ini, Kramnik merasa perlu melakukan sesuatu agar catur lebih menarik untuk dimainkan, lebih imajinatif sekaligus lebih menghibur. Untuk itu dibutuhkan aturan baru sebelum semangat untuk memainkan permainan ini memudar.

Pecatur asal Rusia ini mulai berpikir, jika hasilnya selalu sama, mungkin ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk lebih menggairahkan kembali permainan ini. Apa itu? Mungkin salah satunya dengan menghilangkan rokade!

Untuk mewujudkan hal ini, Kramnik lantas menghubungi Demis Hassabis, pendiri dan CEO lab Kecerdasan Buatan (IA) DeepMind. Hassabis dulunya adalah salah satu pecatur junior terkuat di Inggris dan juga masih seorang penggemar catur hingga saat ini.

Demis dengan senang hati memberi kesempatan kepada Kramnik untuk menguji teorinya dengan menggunakan mesin AlphaZero yang terkenal itu.

Bekerja dengan peneliti DeepMind, Ulrich Paquet dan juga Nenad Tomasev, mereka menggunakan AlphaZero untuk menguji variasi yang berbeda-beda dan melihat bagaimana partainya bisa berkembang. Misinya adalah untuk memberikan lebih banyak ruang kreativitas bagi manusia.

Mereka memulai dengan menugaskan AlphaZero mengeksplorasi varian yang mencegah kedua belah pihak melakukan rokade, mencoba berbagai langkah pembukaan baik dari sisi Putih maupun Hitam.

Mereka membiarkan AlphaZero belajar sendiri cara bermain catur tanpa rokade dari awal permainan, memungkinkan program untuk secara bertahap mempelajari cara menguasai peraturan melalui proses coba-coba, mirip dengan cara ia dulu mengajari dirinya saat belajar catur klasik.

Setelah memainkan jutaan partai, AlphaZero menjadi ahli tanpa cela dan memungkinkan tim untuk menganalisis cara bermain secara keseluruhan.

Hasilnya, persentase menang kalah untuk Putih dan Hitam mirip dengan catur klasik, menunjukkan bahwa variasi tanpa rokade ini sangat menarik jika dipraktekkan di turnamen.

Pembatasan tanpa rokade berarti bahwa pemain tidak dapat mengandalkan pola yang dihafal. Mereka dipaksa untuk berpikir kreatif sejak awal. Bahkan jika seorang pemain ingin memaksakan hasil remis, hampir tidak mungkin untuk melakukannya.

Pecatur amatir jadi memiliki kesempatan yang lebih baik saat menghadapi lawan berpengalaman, yang sering menghafal teori pembukaan.

Memang masih banyak detail untuk diselidiki. Misalnya para pemain perlu mengeksplorasi pendekatan baru untuk menjamin keselamatan Raja yang tertahan di tengah papan.

Kramnik berharap dengan peraturan baru ini masa depan catur lebih kreatif dan mengasyikkan untuk dimainkan.

***