Sebelum tampil di babak semifinal, Carlsen akan mendapatkan waktu istirahat dua hari. Satu istirahat resmi satu lagi karena masih ada partai tiebreak antara Karjakin dengan Shankland tadi.
GM Etienne Bacrot tidak dapat berbuat banyak saat menghadapi GM Magnus Carlsen di partai kedua babak perempatfinal tadi malam. Pecatur asal Perancis ini kembali kalah untuk kedua kalinya dan tersisih dari Piala Dunia Catur 2021.
Dengan demikian Magnus lolos ke babak semifinal dan akan berhadapan dengan GM Jan Krzysztof Duda yang menyingkirkan satu-satunya pecatur harapan India GM Vidit Santosh Gujrathi.
Satu lagi pecatur yang melaju ke babak semifinal adalah GM Vladimir Fedoseev yang mengkandaskan perlawanan pecatur Iran GM Amin Tabatabaei.
Fedoseev masih menunggu pemenang antara GM Sergey Karjakin dengan GM Sam Shankland yang akan menyelesaikan babak tambahan malam ini setelah mereka bermain imbang 1-1.
Sebelum tampil di babak semifinal, Carlsen akan mendapatkan waktu istirahat dua hari. Satu istirahat resmi satu lagi karena masih ada partai tiebreak antara Karjakin dengan Shankland tadi.
"Saya memang membutuhkannya. Saya berniat untuk pergi mendaki gunung, mencoba untuk bersantai dan cukup senang karena dua hal: bahwa saya tidak harus bermain dalam dua hari mendatang dan yang terpenting saya masih tetap eksis di turnamen ini," ujar Carlsen.
Harusnya Tidak Ikut
Bagi pecatur yang kebetulan apes bertemu dengan GM Magnus Carlsen di Piala Dunia Catur tahun ini pasti menggerutu dengan nasib buruk mereka.
GM Sasa Martinovic, GM Aryan Tary, GM Radoslaw Wojtaszek, dan GM Andrey Esipenko adalah korban-korban Magnus pada babak 2,3,4 dan 5. Malam ini GM Etienne Bacrot juga kayaknya bakal segera menyusul pulang.
Padahal tujuan turnamen ini adalah untuk mencari 2 pecatur yang akan lolos ke Turnamen Kandidat di mana nanti pemenangnya akan mencari penantang juara dunia berikutnya.
Seandainya bulan November nanti di kejuaraan dunia Carlsen kalah dari GM Ian Nepomniachtchi, sebagai runner up ia pasti mendapat satu tempat di Turnamen Kandidat berikutnya. Jadi pecatur Norwegia ini seharusnya tidak perlu ikut even ini karena sudah pasti lolos.
Carlsen sendiri kelihatannya hanya bersenang-senang datang ke Sochi. Selain tidak melanggar peraturan, ia juga belum pernah menjuarai format catur dengan sistem gugur seperti ini. Dan ini dia, hadiahnya cukup menggiurkan sebesar USD 110.000 atau sekitar 1,6 miliar rupiah. Jadi kenapa tidak?
Dari semua pecatur yang dikalahkan Carlsen, Esipenko mungkin yang paling sial. Jika dia tidak bertemu Carlsen peluangnya untuk maju ke babak semifinal cukup besar. Itu berarti praktis ia bisa bermain di turnamen FIDE Grand Prix tanpa perlu lagi ikut seleksi karena empat semifinalis turnamen ini otomatis lolos.
Tetapi memang harus juga diakui, gengsi turnamen ini melambung sangat tinggi berkat keikutsertaan GM Magnus Carlsen meskipun GM Ding Liren, GM Wesley So dan GM Hikaru Nakamura absen.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews