Manusia Suka Membangun Citra Diri atau Pencitraan

Terkadang kita sering memoles diri supaya kelihatan baik tetapi kadang dalam memoles diri atau membangun citra tersebut berlebihan.

Senin, 7 Juni 2021 | 05:58 WIB
0
213
Manusia Suka Membangun Citra Diri atau Pencitraan
Ilustrasi pencitraan (Foto: hipwee.com)

Sering kita mendengar istilah "pencitraan". Biasanya kosakata ini sering muncul disaat menjelang pilkada atau pilpres.

Seorang tokoh politik yang ingin maju dalam pilkada atau pilpres sering melakukan pencitraan atau membangun kesan yang baik atau positif kepada masyarakat.

Pencitraan pada dasarnya membangun image atau citra diri dengan tujuan tertentu. Melakukan pencitraan bukan suatu perbuatan terlarang asal jangan berlebihan dalam membangun kesan baik itu. Sewajarnya saja.

Sama seperti wanita melakukan make-up atau memoles wajah, selama tidak berlebihan atau menor bisa menambah kesan cantik atau anggun yang melihat atau menilainya.

Pada dasarnya setiap orang melakukan pencitraan atau membangun kesan baik atau positif dihadapan teman, sahabat atau masyarakat.Hanya kadarnya saja yang membedakan antara satu dengan laiinya.

Belum lama ini di facebook beredar link atau situs porno yang di tag atau dikirim ke banyak akun facebook. Sontak saja ramai-ramai memberikan klarifikasi yang intinya mereka tidak pernah membagikan atau menyebarkan link porno tersebut. Bahkan demi kenyamanan atau biar tidak timbul kesan negatif dimata teman-teman dunia maya-mereka melakukan blokir kepada akun-akun atau link porno tersebut.

Apa yang dilakukan di atas bisa dikatakan melakukan pencitraan atau membangun image atau kesan positif, bahwa mereka tidak suka mengkonsumsi film porno dari link yang dibagikan tersebut. Padahal atau faktanya tak sedikit yang menyukai atau tidak alergi kalau menonton film porno dari link atau situs porno yang dibagikan tersebut.

Ambil contoh beberapa yang lalu heboh ada artis beradegan ranjang sambil melet-melet atau mengeluarkan lidahnya. Banyak yang menyayangkan kok adegan ranjang tersebut durasinya terlalu cepat dan banyak yang menanyakan ada engga durasinya yang lebih lama. Bahkan minta berbagi link atau minta dikirimi lewat Whatsapp.

Artinya manusia kalau terlihat oleh orang banyak suka malu-malu atau menjaga image atau menjaga citra diri dan cenderung munafik, tapi dalam group private mereka sebenarnya sering berbagi film adegan ranjang tersebut.

Bahkan kita sering menyaksikan di group Whatsapp-orang terkesan menjadi alim atau seperti menjadi ustadz atau ustadzah dadakan karena sering membagikan petuah-petuah keagamaan dan nasehat yang bijak.

Kadang sehari bisa tiga kali dalam membagikan petuah atau pesan keagamaan atau spiritual tersebut. Sudah seperti jadwal minum obat. Padahal di dalam smartphone juga menyimpan film atau video bokep.

Dan pernah ada kejadian, mungkin awalnya mau share atau mengirim petuah-petuah bijak tersebut-ee malah yang terkirim video bokep. Sontak yang di group Whatsapp terkaget-kaget.

Rusaklah pencitraan atau citra diri yang selama ini dibangun supaya timbul kesan positif atau baik dihadapan sahabat atau temannya.

Begitulah, terkadang kita sering memoles diri supaya kelihatan baik tetapi kadang dalam memoles diri atau membangun citra tersebut berlebihan.

***