Para siswa diminta untuk praktik membuat prakarya dengan bahan barang bekas yang telah disediakan atau dibawa dari rumah masing-masing.
Desa Winduaji, Kabupaten Pekalongan (18/1) - Sampah atau barang bekas nyatanya dapat menjadi ladang untuk menghasilkan uang, salah satu contohnya adalah membuat bisnis dari kerajinan tangan daur ulang. Seperti kertas, plastik, botol dan beberapa bahan lain yang sekiranya dapat dikelola dan dikembangkan kembali.
Kerajinan daur ulang adalah kegiatan usaha kreatif dengan memanfaatkan sampah bekas untuk dikelola kembali menjadi produk yang inovatif dan bisa menambah nilai manfaat serta keindahan suatu produk yang dihasilkan.
Bisnis kerajinan dari barang bekas ini cenderung bisa dilakukan dengan atau tanpa modal sekalipun. Selain bisa menjadi peluang usaha baru, bisnis kerajinan daur ulang juga akan menyelamatkan bumi dari permasalahan sampah yang masih belum terselesaikan hingga saat ini.
Hal inilah yang coba dikembangkan oleh mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Fahri Nugroho Ramadityo, yang sedang melaksanakan program KKN (Kuliah Kerja Nyata), di Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.
Program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengarahan khususnya kreativitas kepada para siswa yang ada di SD Winduaji 1. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas siswa dalam mengelola barang bekas menjadi kerajinan daur ulang.
Kegiatan di SD Winduaji 1 diawali dengan perkenalan baik mahasiswa KKN maupun para siswa yang ada di kelas, kemudian penyampaian materi mengenai pengertian daur ulang, menjelaskan barang apa saja yang bisa di daur ulang, jenis-jenis sampah dan hingga bagaimana barang bekas tersebut memiliki nilai jual untuk meningkatkan minat wirausaha para siswa.
Kegiatan berlangsung lancar dan meriah, di mana siswa-siswi di sana sangat berantusias dari awal hingga akhir acara. Keramahan, kekompakan, dan keceriaan itulah yang menjadikan suasana semakin hangat dan nyaman.
Selanjutnya para siswa diminta untuk praktik membuat prakarya dengan bahan barang bekas yang telah disediakan atau dibawa dari rumah masing-masing dengan kreativitas mereka sendiri dan didampingi oleh mahasiswa KKN.
Kepala sekolah SD Winduaji 1 pun juga senang atas kegiatan yang telah diadakan di sekolah tersebut, “Sungguh menggembirakan melihat anak-anak muda menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi," katanya.
"Di sekolah ini kami berusaha menyediakan lingkungan yang mendorong dan memupuk kreativitas siswa kami, dan sungguh luar biasa melihat hasil dari tindakan ini." Ujar Ibu Ratna selaku kepala sekolah SD Winduaji 1.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews