Soal berpakaian memang dikeluhkan beberapa pemain karena memakai stelan jas selama berjam-jam saat bermain catur klasik tentu jauh dari kata nyaman.
GM Hikaru Nakamura tampaknya tidak senang dengan prosedur pemeriksaan keamanan di turnamen Kandidat 2022.
Hanya beberapa menit sebelum dimulainya babak keempat, dompet Nakamura dipindai dengan detektor logam dan dia harus menunjukkan semua kartu kredit yang berada di dompetnya itu.
Dua hari sebelumnya, pecatur AS ini juga mendapat teguran dari FIDE karena ia mengenakan celana jins di babak ketiga saat berhadapan dengan Alireza.
“FIDE ingin kita semua terlihat seperti tahun 1970-an di kantor pusat IBM," tulis Naka di akun twitternya.
Soal berpakaian memang dikeluhkan beberapa pemain karena memakai stelan jas selama berjam-jam saat bermain catur klasik tentu jauh dari kata nyaman.
Tetapi semua pemain sudah menandatangani kesepakatan soal semua tetek bengek ini sebelum turnamen dimulai.
Jadi semua keberatan harusnya bukan disampaikan setelah turnamen dimulai, bukankah begitu?
Nepo Memimpin
GM Ian Nepomniachtchi menunjukkan bahwa dirinya juga pantas diunggulkan untuk menjuarai Turnamen Kandidat 2022 setelah ia menaklukkan GM Alireza Firouzja pada babak ke-4 tadi malam.
Dengan membukukan dua kemenangan dan dua kali remis, pecatur asal Rusia ini sekarang memimpin turnamen sendirian dengan 3 poin.
Berada pada peringkat kedua dan tiga adalah GM Fabiano Caruana dengan 2½ poin sementara untuk posisi berikutnya bisa dilihat di kolom komentar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews