Kegembiraan Menulis

Bagi saya, imperience (pengalaman memorabel) via ngebolang jauh lebih gokil daripada via literasi.

Minggu, 6 Juni 2021 | 23:58 WIB
0
215
Kegembiraan Menulis
Artikel (Foto: dok. Pribadi)

Tulisan saya hari ini adalah artikel yang ke-801. Mayoritasnya (sekitar 500 artikel) saya tulis selama pandemi Covid 19 ini. Koq bisa sebanyak itu menulis selama pandemi?

Karena menulis udah jadi ajang pelarian. Balas dendam gak bisa bepergian ke mancanegara gegara Covid 19... hehehe

Selama masa mahasiswa ITB baheula, saya memang acap bolos kuliah demi hobi ngebolang ke mancanegara. Awalnya beberapa bulan sekali perginya. Kemudian, tiap bulan pasti ngebolang ke 2-3 negara. Menurut teori, saya tipikal kinestetik. Karenanya, "seeing is believing" adalah kredo saya.

Saat mahasiswa, bagaimana cara membiayai semua aktivitas ngebolang itu ? Solusinya dengan cara mengirimkan tulisan ke media agar mendapat honor. Awalnya, saya latihan menulis untuk buletin kampus, Berkala ITB. Rupanya, lambat laun lolos terbit.

Setelahnya, tertantang naik kelas menulis artikel di suratkabar. Ternyata gak gampang. Saujana mesti luas, agar artikel relevan dengan pembaca skala luas. Syaratnya, mesti rajin membaca literatur & ngecas otak via seminar.

Puji Tuhan...alhamdulillah, kiriman tulisan bisa lolos di suratkabar Pikiran Rakyat, Bandung. Honornya lumayan gede.

Lalu, tertantang lagi mengirim tulisan ke majalah bisnis. Ternyata bisa terbit di beberapa majalah bisnis terkemuka di Jakarta. Honornya makin melambung.

Tabungan dari honor menulis pun bisa buat bayar tiket P.P ke luar negeri. Selebihnya, (hotel dan makan) terpaksa disubsidi dari bisnis sampingan saat kuliah.

Bagi saya, imperience (pengalaman memorabel) via ngebolang jauh lebih gokil daripada via literasi. Itulah kegembiraan yang membikin kreativitas menulis bagai infiniti. Ide jadi gak ada matinya !

Semoga 2021 ini bisa genap 1.000 artikel 

***