Membangun rumah tidak hanya cantik di luar, tetapi juga kuat di dalam. Dengan mengetahui cara membedakan plesteran dan acian, diharapkan Anda dapat memilih bahan terbaik sebelum mulai membangun. Semoga artikel ini bermanfaat.
Dalam bidang konstruksi khususnya dalam pembangunan rumah, terdapat perbedaan antara acian dan plesteran.
Kedua bahan tersebut diaplikasikan pada dinding untuk menghaluskan permukaan dan mencegah dinding bocor. Penting untuk mengetahui perbedaan antara acian dan plester agar dapat mengaplikasikannya pada kebutuhan yang tepat.
Baca Juga: Ternyata Begini Perbedaan Acian dan Plester
Proses Plesteran pada Dinding
Plesteran dinding melibatkan pencampuran semen, pasir, serta air untuk menciptakan permukaan yang lebih halus.
Untuk melihat perbedaan antara acian dan plester adalah bahwa plesteran dilakukan sebelum acian juga dilakukan dan biasanya diaplikasikan pada dinding bata.
Selain itu, jika Anda menggunakan plesteran instan, tidak perlu menambahkan pasir ke dalamnya. Cukup gabungkan bahan dengan air.
Proses pencampuran yang mudah, cocok untuk berbagai area bangunan interior dan eksterior, baik kering maupun basah.
Proses Acian pada Dinding
Proses pelapisan acian dilakukan setelah plester telah teraplikasikan di permukaan dinding yang rata. Proses ini dilakukan secara bertahap untuk membuat eksterior bangunan lebih indah dan tahan lama.
Namun untuk proses acian ini cukup dengan mencampurkan air lalu ditambahkan dengan semen. Bahannya sederhana, tetapi hasil akhir permukaan dinding akan halus dan rata.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Kecemasan Berlebih saat Pandemi
Kini, membangun rumah tidak hanya cantik di luar, tetapi juga kuat di dalam. Dengan mengetahui cara membedakan plesteran dan acian, diharapkan Anda dapat memilih bahan terbaik sebelum mulai membangun. Semoga artikel ini bermanfaat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews