Euro 2020 baru saja dimulai. Tapi Tim Denmark sudah muncul sebagai pemenang. Menang dalam kehidupan.
One for all, all for one. Setiakawan. Bravo pemain-pemain Denmark. Ketika satu kawan jatuh, yang lain dengan sigap membentengi. Pelajaran hidup yang langka tapi nyata.
Coba lihat mereka membuat pagar betis dan menghadap keluar serta tidak malah menonton kejatuhan kawannya. Mereka membentengi agar ada privasi bagi kawannya dan tidak menjadi sorotan media ataupun menjadi tontonan publik.
Dan itu terjadi begitu cepat, seakan menjadi refleks bagi Tim Denmark. Wajah mereka sedih, tampak di foto tersebut, tapi mereka tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti itu.
Kali ini, sepakbola memberi kita pelajaran yang sangat berharga. Pelajaran hidup yang penting tentang kesetiakawanan yang nyata, yang bukan di awang-awang. Bukan sekedar jargon yang diperingati dengan upacara setiap tahun.
Mungkin tidak semua sempat menontonnya semalam, tapi gambar yang beredar sedunia ini mudah-mudahan bisa menyentak kita. Bahwa kesetiakawanan itu nyata dan indah.
Menang atau kalah itu biasa dalam pertandingan. Tapi kesetiakawanan adalah modal sosial utama untuk menang.
Apapun pertandingannya. Itu berlaku di sepakbola, dan berlaku juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Euro 2020 baru saja dimulai. Tapi Tim Denmark sudah muncul sebagai pemenang. Menang dalam kehidupan. Menang di hati publik sedunia. They talk the talk and walk the walk. Langka, tapi nyata.
Semoga Christian Eriksen bisa pulih segera. Semoga Tim Denmark bisa bangkit dan melaju terus. Semoga Euro 2020 terus menampilkan permainan-permainan cantik, yang bisa kita jadikan pelajaran di lapangan hijau dan lapangan kehidupan lainnya.
Ole...ole...ole...ole...ole....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews