Jasa Pedrosa untuk KTM

Stefan Bradl yang menggantikan Marquez, lebih banyak menggunakan balapan di mana dia menggantikan Marc Marquez yang cedera, untuk menguji motor.

Selasa, 11 Agustus 2020 | 16:50 WIB
0
288
Jasa Pedrosa untuk KTM
Daniel Pedrosa (Foto: Kompas.com)

Pabrikan KTM meraih kemenangan pertamanya di ajang MotoGP. Pada MotoGP Ceko kemarin (9/8), Brad Binder berhasil memenangi balapan yang dilaksanakan di sirkuit Brno. Binder, pendatang baru yang menjalani balapan ketiganya di kelas para raja, berhasil mengambil posisi pertama dari Franco Morbidelli dan membangun jarak aman untuk finis di posisi pertama. 

Tentu kemenangan KTM ini sangat berharga. Sejak turun di ajang MotoGP pada tahun 2017, KTM awalnya adalah pabrikan papan tengah. Nyaris tidak ada yang menyangka KTM bisa memenangi balapan. Bahkan, konon katanya Johann Zarco, yang kini membalap untuk Avintia Ducati dan kemarin naik podium di belakang Binder dan Morbidelli, sampai menangis-nangis untuk memutus kontraknya dengan KTM pada 2019 dulu. Mungkin karena tidak tahan harus ada di baris belakang terus. 

Pada balapan Ceko kemarin, KTM benar-benar mumpuni. Motor KTM RC16 sangat kuat sepanjang balapan. Binder dengan mudah mendekati Fabio Quartararo, yang entah mengapa kali ini kesulitan dengan ban belakang dan hanya finis ketujuh. Membangun jarak, Binder pun menyalip (pakai p, bukan b) Morbidelli dan terus berada di depan. Sedangkan rekan setimnya, Pol Espargaro, sebenarnya juga tampil kuat. Bisa saja KTM finis di posisi 1 dan 2 kalau saja Pol tidak tabrakan dengan Zarco.

Tidak hanya KTM pabrikan yang kuat. Tim satelit KTM yaitu Tech 3 juga tampil bagus. Miguel Oliveira bisa menjaga ritme dengan Alex Rins dan Eyang Doktor Valentino Rossi, yang mana pada akhirnya Rins, Rossi, dan Oliveira berturut-turut finis keempat, kelima, dan keenam. Hanya Iker Lecuona yang memang masih harus banyak belajar, karena lagi-lagi dia jatuh.

Sepertinya KTM harus berterima kasih pada Dani Pedrosa untuk kemenangan ini. Karena jasa Pedrosa, KTM bisa moncer!

Pedrosa ini pada tahun 2018 sudah tidak nyaman lagi dengan Honda. Sejak 2006 naik ke MotoGP bersama Repsol Honda, tak pernah sekalipun jadi juara dunia. Tahun 2006-2008 harus jadi pembalap nomor dua untuk Nicky Hayden. Tahun 2009-2010 jadi pembalap utama, motor Honda pas hancur-hancurnya. 2011-2012 harus main jadi pengawalnya Casey Stoner, yang berhasil jadi juara dunia 2011.

Tahun 2013, dengan sedemikian pengalamannya, Pedrosa harus jadi pembalap kedua lagi, sementara rekan setimnya, Marc Marquez, jadi juara dunia untuk tahun itu. 

Gara-gara Marquez, arah pengembangan motor Honda pun jadi geser. Honda benar-benar mengutamakan Marquez. Pedrosa, yang sebelumnya merupakan anak emas Honda, mulai 'terbuang'. Akhirnya, pada 2018 yang merupakan puncak ketidaknyamanannya, Pedrosa memilih untuk pensiun dari balapan. Meski mendapat tawaran dari Petronas Yamaha (yang kemudian tawaran itu diambil Quartararo), Pedrosa tidak mau turun balapan lagi, dan memilih teken kontrak dengan KTM sebagai pembalap ujicoba.

Di sinilah Pedrosa dihargai. Sepanjang tahun 2019, Pedrosa memilih fokus mengembangkan motor RC16 melalui sesi-sesi tes, tidak mau turun balapan sebagaimana Mika Kallio, rekan sejawatnya sebagai penguji motor KTM.

Apa saja yang Pedrosa rasa perlu untuk diubah, bagaimana perasaan Pedrosa saat mengendarai motor, bagaimana Pedrosa merasakan performa motor dalam berbagai kondisi, semua didengarkan oleh Pit Beirer, bos tim KTM. Para teknisi KTM tidak hanya sami'na (mendengarkan) terhadap Pedrosa, namun juga atha'na (taat). Mereka mengembangkan motor sesuai arahan Pedrosa, yang sebelum ke KTM telah membantu pengembangan Honda sehingga Stoner dan Marquez bisa juara dunia. 

Hasilnya, kita bisa lihat sendiri. KTM menjadi motor yang diperhitungkan juga untuk MotoGP musim 2020 ini. Tidak lagi jadi tim ecek-ecek yang hanya memenuhi grid saja. Balapan dua kali di Jerez, Pol Espargaro dapat bertarung di baris depan, sedangkan Binder yang masih rookie membuat beberapa kesalahan sehingga tidak bisa menantang di depan. Ketika balapan pindah ke Brno, moncer! Binder menang! 

Meski KTM masuk MotoGP dua tahun lebih terlambat dibandingkan Aprilia, kini KTM sudah sejajar dengan pabrikan-pabrikan teratas. Sedangkan Aprilia masih hancur-hancuran. Aleix Espargaro hanya beruntung dapat posisi start keempat di Brno, karena 'mencuri angin' dari Quartararo. Ketika balapan, tidak bisa bersaing. Belum lagi Aprilia masih sibuk memberikan dukungan kepada salah satu pembalapnya, Andrea Iannone, yang tersandung kasus doping.

Sungguh hasil kerja Pedrosa ini telah menaikkan derajat KTM beberapa kali lipat. Pasti orang-orang di Honda, yang 'membuang' Pedrosa dulu, ambyar betul perasaannya. Kita bisa lihat sendiri akibat Honda 'melepeh' Pedrosa dan berfokus pada Marc Marquez seorang, kini tanpa Marc Marquez, hancur-hancuran hasilnya! Alex Marquez masih terseok-seok, Cal Crutchlow kesulitan dengan motor dan kena cedera juga, sedangkan Nakagami juga masih inkonsisten. Stefan Bradl yang menggantikan Marquez, lebih banyak menggunakan balapan di mana dia menggantikan Marc Marquez yang cedera, untuk menguji motor.

Semoga Pol Espargaro tidak menyesali keputusannya untuk meninggalkan KTM dan pindah ke Repsol Honda.

***