Piala Dunia Catur tahun ini diikuti oleh 128 peserta dari 47 negara. Peserta terbanyak berasal dari Rusia (28), diikuti oleh India (10), Cina (7) dan AS (6).
Hanya dalam waktu tiga hari, peserta Piala Dunia 2019 menyusut dari 128 menjadi 64. Setengahnya tersingkir pada babak pertama termasuk pecatur Indonesia, GM Susanto Megaranto.
Belum ada kejutan berarti. Semua pecatur unggulan seperti GM Ding Liren, GM Anish Giri, GM Maxime Vachier Lagrave, dan GM Wesley So melangkah mulus ke babak berikutnya.
Pecatur termuda yang mencapai babak kedua adalah GM Nihal Sarin (15), setelah GM Nodirbek Abdusattorov (14) dari Uzbekistan dikirim pulang oleh GM Maxim Matlakov dari Rusia. Sementara pecatur tertua adalah GM Boris Gelfand (51) dari Israel, yang menyingkirkan pecatur China, GM Lu Shanglei.
Piala Dunia Catur tahun ini diikuti oleh 128 peserta dari 47 negara. Peserta terbanyak berasal dari Rusia (28), diikuti oleh India (10), Cina (7) dan AS (6).
Satu-satunya pecatur yang bangga kalah mungkin hanya IM Daniel Anwuli dari Nigeria yang ditaklukkan idolanya GM Maxime Vachier Lagrave.
Kiprah Dua Pecatur Muda AS
Dulu, GM Garry Kasparov menggulirkan program Young Stars USA dengan tujuan untuk mempercepat pecatur-pecatur muda AS tampil di pentas dunia.Kini dua diantara mereka yang berasal dari angkatan pertama sekarang bermain di Piala Dunia Catur 2019 yaitu GM Jeffery Xiong dan GM Samuel Sevian.
Jeffery Xiong menjadi pecatur pertama yang lolos ke babak kedua disusul kemudian oleh Samuel Sevian setelah mereka menekuk lawan-lawannya.
Pada babak kedua, Jeffery Xiong akan berhadapan dengan pecatur muda Iran berusia 18 tahun GM Amin Tabatabaei sementara Samuel menantang GM Sergey Karjakin yang menyingkirkan GM Susanto Megaranto di babak pertama.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews