Kamis, 17 Maret 2022 pada pukul 13.00 – 15.00 WIB Bakti Kominfo dan DPR RI mengajadakan seminar live streaming dengan tema Peluang dan tantangan bisnis di era digital. Acara seminar ini diisi oleh beberapa narasumber dan pemateri.
Acara ini diawali dengan sambutan dari Ir. Alimin Abdullah selaku Anggota Komisi I DPR RI yang menyampaikan harapanya agar masyarakat sadar dan memanfaatkan dengan baik pengunaan kemajuan teknologi untuk pengembangan ekonomi bisnis di Indonesia sehingga apapun yang sudah disediakan oleh pemerintah dapat menjadi sarana pengembangan yang baik bagi negara.
Lalu di lanjtukan oleh pemateri pertama yaitu Dr. Ismail Cawidu,M.Si selaku Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyampaikan bahwa usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk pemerataan sarana teknologi dibeberapa kota dan desa telah dilakukan, dengan harapanya masyarakat mau menggunakan sarana ini untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dengan berbisnis secara digital/online.
Melihat kondisi jual beli di dunia mengalami perubahan dengan cara digital maka seharusnya kita mengikuti perkembangan tersebut.
Tantangan yang menjadi kendala dalam hal ini adalah
1. Minimnya jaringan / internet yang tersedia
2. Kurangnya sumber daya manusia yang paham mengenai kecakapan digital
3. Sarana pendukung harus menadai ( laptop atau gadget yang mensuport kemajuan teknologi)
4. Kurangnya pemanfaatan konten / aplikasi untuk mendukung penjualan
5. Harus didukung oleh regulasi
Adapun upaya pemerintah dalam menghadapi permasalah yang terjadi yaitu
1. Basic digital skill untk masyarakat umum agar paham dan cakap dalam pengunaan digital sehingga tidak mudah tertipu dalam menanggapi informasi.
2. Intermediate digital skill untuk praktisi, dosen, pekerja, pembinis agar paham benar pengunaan dan pemanfaatan digital
3. Advance digital skill yang diberikan pada petinggi pemerintah agar mampu dan paham dalam pengolahan data ( big data, cyber security)
Dan selanjutnya pemateri kedua yaitu Jazuli Ahmad selaku Praktisi komunukasi yang juga berbagi pengalam serta pembelajaran mengenai pesatnya perkembangan generasi digital yang awalnya masyarakat masih awam dan belum paham penggunaanya sekarang kecendurangan dan ketergantungan dengan digital semakin melekat.
Hal ini menimbulkan dampak positif dan negatif meliputi
Segi negatif
1. Setiap orang bisa menyebarkan berita yang belum diketahui benar keaslian atau kebenaranya sehingga sangat mudah penyebaran berita hoax yang menimbulkam permasalahn baru di masyarakat
2. Kurangnya ruang privasi sehingga semua hal bisa dilihat secara umum
3. Konten yang tidak mengedukasi, artinya setiap orang rela melakukan apapun demi konten yang belum tentu berkualitas.
Sementara dilain hal itu, adapula sisi positifnya yaitu
1. Penggunaan TIK segala bidang, seperti ekonomi, transportasi, pendidikan, pekerjaan dan lainya sehingga mempermudah akses dan pengerjaan.
2. Munculnya profesi baru yang dapat memanfaatkan perkembangan kemajuan teknologi ( vloger, youtuber, influenser, video creator, content creator dan lainya)
Sehingga dari adanya hal positif dan negatif ini perlu disikapi dengan kemampuan soft skill yaitu
1. Berfikir krisis
2. Komunikatif
3. Kemampuan kecakapan digital
4. Rasa ingin tahu ( mencari kebenaran)
5. Networking / jaringan yang luas.
Sebagai penutup dari diskusi hari ini, dapat disimpulkan bahwa dalam perkembangan selanjutnya teknologi digital akan semakin melekat disegala bidang baik ekonomi, pendidikan, transportasi dan lainya maka pemerintah menyadari betul perubahan yang harus dilakukan untuk memajukan negara dan sudah tugas masyarakat untuk terlibat dan memanfaatkan saran yang telah disediakan jangan hanya menjadi konsumtif melainkan harus produktif.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews