Tonggak bersejarah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa-1 kembali tertancap. Kapal Unit Penyimpanan dan Regasifikasi Terapung atau Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu bersandar di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu (21/2).
Plt Direktur Utama PT Jawa Satu Power (JSP) Indra Trigha mengatakan, kapal ini hanya akan singgah di pelabuhan yang diproyeksikan untuk mengurangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta ini selama dua pekan sekitar medio Maret. "Setelah itu kapal akan menetap di fasilitas mooring PLTGU Jawa-1 di perairan Subang," kata Indra.
Kapal FSRU ini memiliki arti penting bagi perjalanan pembangunan PLTGU Jawa-1. Keberadaan kapal ini merupakan fasilitas pendukung utama yang langsung terintegrasi dengan PLTGU Jawa-1.
Kapal ini menyediakan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung yang menjadi bahan bakar turbin pembangkit listrik. Selanjutnya, gas dikirim melalui pipa sepanjang 21 kilometer ke fasilitas pembangkit untuk memproduksi setrum hingga 1.760 Mega Watt.
Indra menambahkan, kapal akan berada di lepas pantai Cilamaya selama 20 tahun operasi secara terus-menerus sebelum dibutuhkannya dry docking. "Di Patimban, kapal akan menjalani pengecekan dari Syahbandar pelabuhan," tukas Indra.
Sebelumnya, kapal FSRU ini telah menjalani proses cooling down atau pendinginan untuk semua fasilitas regasifikasi dan tangki LNG. Indra menambahkan, proses pendinginan ini dengan mengalirkan LNG sebanyak 13.300 meter kubik ke fasilitas kapal.
Kapal FSRU ini memiliki kapasitas kargo penyimpanan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) sebesar 170.150 m3 dengan kapasitas unit regasifikasi 300 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD). Kapal FSRU ini nantinya akan terintegrasi dengan pembangkit listrik bertenaga gas dengan turbin ganda (CCGT, Combined Cycle Gas Turbin) berkapasitas 1.760 MW.
FSRU akan memiliki 4 train unit vaporizer regasifikasi masing-masing berkapasitas 100 MMSCFD yang dapat meregasifikasi LNG secara terus menerus untuk pasokan PLTGU Jawa-1.
Setelah bersandar di fasilitas mooring PLTGU Jawa-1, kapal FSRU ini baru akan bekerja pada pekan keempat April nanti. Saat itu, kapal ini akan menerima cargo komisioning berupa LNG yang diangkut dari BP Tangguh. Paling tidak, ada delapan sampai 10 cargo untuk operasional 60% CF. Untuk commisioning PLTGU akan berlangsung Mei nanti," kata Indra.
Proyek Independent Power Plant (IPP) Jawa-1 merupakan proyek yang mengintegrasikan fasilitas gas dengan pembangkit listrik yang terdiri dari PLTGU 1.760 MW, FSRU, pipa gas antara PLTGU dengan FSRU, dan jalur transmisi yang menyambungkan PLTGU dengan titik interkoneksi. Proyek ini berlokasi di desa Cilamaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat.
LNG yang dipasok oleh PLN akan diterima dan diregasifikasi di unit FSRU dan selanjutnya dialirkan dalam bentuk gas ke unit PLTGU Jawa-1 melalui pipa gas offshore dan onshore.
Kapal FSRU akan ditambatkan di laut Cilamaya dengar jarak 14 km dari pantai. FSRU dan PLTGU Jawa-1 tersambung dengan pipa gas sepanjang 21 km, 14 km pipa gas offshore dan 7 km pipa gas onshore. Listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 dialirkan ke gardu induk milik PLN di desa Sukatani, kabupaten Bekasi melaui transmission line sepanjang 52 km.
Selanjutnya listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema BOOT (Build, Own, Operate, and Transfer) ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kV dari lokasi pembangkit ke gardu induk 500 kV PLN. IPP Jawa-1 akan menjual energi listrik ke PLN dengan PPA (Power Purchase Agreement).
Proyek IPP Jawa-1 ini dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni, dan Sojitz dengan komposisi kepemilikan masing-masing PPI 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%. Untuk menjalankan proyek terintegrasi ini dibentuk dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR).
JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1, transmission line, substation serta switchyard facilities. Sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU.
Komposisi kepemilikan saham JSP mengikuti komposisi konsorsium IPP Jawa-1. Adapun komposisi kepemilikan saham JSR adalah PPI 26%, Marubeni 20%, Sojitz 10%, PT Humpuss Intermoda Transportasi 25%, dan Mitsui O.S.K Lines (MOL) 19%.
Indra juga menyampaikan optimismenya ihwal penyelesaian konstruksi sesuai target. Proyek IPP Jawa-1 direncanakan akan mencapai tahap Commercial Operating Date (COD) pada Desember 2021. Soalnya, "Hingga akhir Januari 2021, proses konstruksi sudah mencapai 94,5%," kata Indra.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews