Jika punya uang, belikan kendaraan. Kendaraan lebih berperan untuk mendapatkan order dibanding mesin cetak. Jemput bola!
Sebelum membuka bisnis percetakan, yang perlu Anda tentukan adalah "menentukan posisi" Anda mau di mana. Bisnis percetakan (kertas) itu sangat luas:
1. Sablon
2. Fotokopi
3. Tukang setting
4. Bisnis pra cetak (desain, ctp, dll)
5. Mesin Toko (offset ukuran folio)
6. Mesin offset besar
7. Mesin offset web
8. Digital printing
9. Spesialis pasca-cetak (plong, UV, laminasi, dll)
10. Spesialis packaging
11. Spesialis undangan
12. dan masih banyak lagi
Termasuk apa? SALES!
Sales adalah sebutan saya untuk orang yang cari order tapi secara fisik tak punya percetakan (tak punya mesin cetak. Ada yang biasa menyebut makelar atau broker.
Dari sekian banyak "posisi" atau peran di atas, kita mau pilih yang mana. Tentukan posisi Anda! Tentukan peran Anda! Jangan ambil semua.
Semua peran di atas itu harus ada dan kita di dunia bisnis percetakan ya saling membutuhkan.
Misalnya saya pemilik mesin offset, kadang saya masih perlu sub order ke tukang sablon, perlu ke digital printing, perlu CTP, perlu UV dan laminasi, dll.
Lalu jika pemula, mau memulai dari yang mana? Jika Anda punya modal, yang mana saja bisa sesuai selera. Tapi jika Anda pemula dengan modal tak banyak namun ingin besar dengan cepat, saran saya jadilah SALES yang justru tak harus punya alat apapun.
Jika punya uang, belikan kendaraan. Kendaraan lebih berperan untuk mendapatkan order dibanding mesin cetak. Jemput bola!
Hasyim Muhammad, CV Percetakan Fajar
***
Tulisan sebelumnya: Membuka Bisnis Percetakan [2] Carilah Klien yang Pebisnis Juga
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews