Membuka Bisnis Percetakan [4] Jika Memulai Dari Sales

Sekadar ilmu marketing: kompetitor itu tak selalu melemahkan. Makin banyak kompetitor di satu tempat bisa saja malah memperkuat kita.

Jumat, 26 Februari 2021 | 06:49 WIB
0
181
Membuka Bisnis Percetakan [4]  Jika Memulai Dari Sales
Piala dan penghargaan (Foto: dok. pribadi)

Saya awalnya membuat tulisan ini di grup Facebook Belajar Percetakan diawali karena ada keresahan ketika banyak pemula yang ingin buka percetakan dengan pertanyaan: "Saya punya uang sekian juta, enaknya beli apa dulu ya untuk buka bisnis percetakan?"

Itu adalah mindset buka percetakan yang menurut saya salah. Alat yang kita beli itu bukan menyesuaikan dengan jumlah uang kita. Alat itu menyesuaikan dengan order yang kita dapat.

Jadi, inti membuka percetakan bukanlah alat, tapi orderan.

Anda kalau sering main ke tempat saya, Anda bisa saya kenalkan dengan "sales freelance" yang tak punya alat tapi omsetnya setahun tembus Rp 2M. Dulu pertama kali kerja di dunia percetakan ya kerja di tempat saya. Saya sendiri yang nerima lamarannya sekitar 18 tahun lalu. Sekarang, setelah menjadi sales selama 5 tahun terakhir, mobilnya lebih bagus dari mobil saya.

Kenapa keuangan dia secara pribadi bisa lebih baik dari saya yang punya banyak mesin bahkan punya omset lebih besar dari dia? Karena dia nggak punya beban banyak karyawan, kantor juga di rumah, menemui klien di kantor saya, cetak di mesin saya, bebannya tidak besar seperti saya yg punya perusahaan.

Kenapa saya mau melayani "sales" seperti itu? Kenapa tidak? Orang seperti dia membuat mesin saya terus berputar. Dan orang seperti dia bukan hanya dia. Saya punya banyak "sales" seperti dia.

Namun, para sales itu adalah sales merdeka. Mereka pun tak harus selalu mencetakkan ke saya. Tak selalu "numpang ngantor" di tempat saya saja. Dia bebas ke rekan percetakan lain di Brangkal Mojokerto lainnya.

Sales dengan pembayaran yang baik, membuat dia tak bisa "diikat" oleh percetakan tertentu. Dia bebas aja cari mesin yang lagi kosong, yang bisa cepat, dll.

Enak ya jadi sales...

Itulah kenapa di Brangkal Mojokerto banyak sekali percetakan. Yang punya mesin ya banyak. Yang nggak punya mesin, juga banyak. Kita berkomunitas dan bersaing, tapi itu membuat kami justru kuat karena Brangkal Mojokerto saat ini menjadi sentra percetakan.

Sekadar ilmu marketing: kompetitor itu tak selalu melemahkan. Makin banyak kompetitor di satu tempat bisa saja malah memperkuat kita.

Contoh, misal Anda orang Surabaya, jika Anda mau buka toko handphone (HP), Anda mau buka toko di depan rumah atau buka di WTC yang merupakan sentra penjualan HP? Anda buka di rumah tak banyak pesaing. Buka di WTC, satu gedung jualan HP semua. Pilih mana?

Di sisi lain jika Anda sebagai konsumen ke Surabaya dan mau beli HP. Anda ke mana? Sangat mungkin Anda akan memilih ke WTC Surabaya meski di dekat rumah Anda ada toko HP.

(Bersambung)

Hasyim Muhammad, CV Percetakan Fajar

***

Tulisan sebelumnya: Membuka Bisnis Percetakan [3] Tentukan Sebuah Pesan