Kemarin seorang sahabat menelpon.
"Bro, ada stasiun TV mau dijual. Murah. Menurut lu ambil nggak?"
Saya tak perlu mikir untuk menjawab pertanyaan itu. "Nggak. Era TV broadcast udah selesai. Beberapa tahun ke depan era tayangan on demand. Termasuk youtube," jawab saya.
Sahabat saya itu tak membantah. Sebetulnya dia juga sudah tahu. Hanya perlu legitimasi saja.
Ya, era TV broadcast memang sudah tamat. Ini menyusul kematian media cetak. Itu sebab gonjang-ganjing terpilihnya Dirut TVRI yang baru tak mengusik saya sama sekali. Bagi saya TVRI sudah tamat, hanya patut dibicarakan di pelajaran sejarah.
Masa lalu Dirut TVRI yang baru, yang konon begini-begitu, tak penting. Sebab TVRI sendiri sudah tak penting. Kita tak lagi butuh layar kaca.
Ke depan, publik lebih memerlukan content creator lepas seperti Baim Wong, Dedy Corbuzier, Nash Daily dll. Institusi TV yang gemuk, dengan ribuan karyawan, silakan nyebur ke laut. Era dominasi TV broadcast sudah selesai.
Adios, layar kaca.
Sekian.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews