Bandar Lampung - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung diminta turun usut dugaan penyelewengan proyek pengerjaan penataan taman air terjun Batu Putu, Bandar Lampung. Selasa 12 Desember 2023
Pengerjaan itu di menangkan oleh perusahaan Naufal Berkarya di Jalan Imam Bonjol, gang M Hasan, nomor 15. Yang ternyata perusahaan fiktif dengan nilai pagu satu miliar.
Pekerja proyek yang enggan disebutkan namanya mengatakan hanya pengerjaan biasa tidak ada perubahan yang signifikan. Bahkan tempat hanya dijadikan tempat mesum.
"Gak ada bangunan cuma gini aja, tempat mesum mah iya kalau malam," katanya.
Warga lain Fahrul mendorong agar pihak penegak hukum seperti kepolisian maupun Kejaksaan mengusut tuntas pengerjaan proyek yang dianggap tidak sebanding dengan anggaran satu miliar.
"Kalau liat rupanya nya ini, satu miliar gak masuk di akal, saya minta Kejati turun lah jangan lagi Kejari yang ngusut pasti mentah," katanya.
Dirinya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan organisasi pemantau pembangunan dan membuat laporan ke Kejati Lampung.
"Mau kordinasi dulu dengan ormas-ormas buat laporan resmi," katanya.
Sebelumnya, perusahaan yang memenangkan tender menggunakan alamat palsu atau fiktif. Bahkan saat tim media meninjau lokasi perusahaan tidak ada aktifitas layaknya perusahaan.
Plang papan nomor perusahaan pun tidak ada sama sekali, hanya ada aktivitas anak-anak bermain.
Pemilik rumah mengakui tempatnya hanyalah rumah tinggal bukan kantor perusahaan Naufal Berkarya.
"Iya ini cuma rumah tinggal bukan perusahaan, perusahaan itu ada di Pahoman," kata pemilik rumah yang tidak ingin disebutkan namanya.
Saat media meminta hak jawab kepada pemenang tender tidak merespon dan seakan di cuekin. (ND)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews