Kapan nyampainya di Semarang, Solo, Surabaya jika semuanya diminta mengular 100 km perjam nggak boleh lebih?
Peraturan baru, hanya boleh 100 km perjam di tol?
Itu sungguh menyuruh orang berjalan seperti keong merambat di jalan mulus Trans Jawa.
Atau mungkin maksudnya agar orang harus beriring-iring mengular di jalur kiri, 100 km perjam nggak boleh lebih sampai tujuan?
Apa nggak nambah macet Arus Mudik Lebaran?
Tapi apa nggak terpikir, untuk nyalip kendaraan lain yang memacu maksimum 100 km perjam cukup memacu dengan 100 km perjam juga?
Kalau pas nyalip 100 km perjam, trus terekam kamera elektronik berkecepatan 120 km perjam, kena denda bertumpuk pasca mudik?
Ya ampuun.... peraturan yang sungguh nggak mikir panjang akibatnya. Sudah hidup kini serba sulit, di jalan raya pun dipersulit?
Lalu buat apa dibuat jalan mulus megah Trans Jawa?
Kapan nyampainya di Semarang, Solo, Surabaya jika semuanya diminta mengular 100 km perjam nggak boleh lebih?
Apa nggak bakal dituduh: modus baru lagi mencari pemasukan kas negara dari uang rakyat yang sudah sulit antri minyak, harga beras panenan tahun 2022 rendah, dan sudah tiga tahun kita semua didera pandemi?
Tujuan peraturan baru ini apa?
JKT (07/04/2022)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews