1. Bias kelompok akan begitu cepat terjadi, ketika kita harus menerima fakta tentang kebenaran dari kelompok yang berseberangan dengan kita. Ada baiknya, kita bisa melatih diri, untuk senantiasa melihat kebenaran, meskipun harus dari orang yang tidak berada dalam kelompok kita.
2. Memaafkan, adalah kata yang sangat mudah diucapkan dan dituliskan. Tapi,jika kamu berada dalam posisi harus melakukannya: Ia bukan perkara biasa. Ibarat lagu Sherina, setiap manusia di dunia pasti pernah sakit hati, hanyalah yang berjiwa ksatria yang mau memaafkan..
3. Adagium lama, dalam politik, seseorang bisa berbohong pada satu orang, sepanjang waktu. Ia mungkin juga dapat membohongi semua orang di satu waktu. Orang tersebut tidak akan dapat membohongi semua orang sepanjang waktu.
4. Meminta maaf bukan berarti Anda kalah. Hanya jiwa yang kuat yang sanggup mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kesalahannya. Mengakui jika kita salah. Dan minta maaf atas kesahalan kita. Ibarat lagu Sherina lagi, "setiap manusia, di dunia pasti punya kesalahan, hanyalah yang pemberani yang mau mengakui".
5. Kita boleh berfikir dengan emosi, tapi kita tidak boleh emosi dengan fikiran kita. Emosi dengan fikiran hanya akan membuat kita sibuk mencari pembenaran abai mencari kebenaran. Jika hendak menemukan kebenaran, maka berfikirlah dengan emosi. Maksudnya berfikirlah dengan menggunakan hari nurani kita.
6. Cerita politik macam house of card, madame secretary, dan game of throne itu ada dalam realita sehari hari. Kalau mau sedikit satire macam di Game Of Throne, bolehlah: if you play a game of throne, you will die!
Salam Damai, Goyang Dua Jari
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews