Sudah lama nggak ketemu Bang Rojak. Bang Rojak kalau ditanya soal pilpres kurang berisik, nggak kaya dulu waktu Pilkada DKI. Nah, kebetulan sekarang di medsos lagi rame soal penggantian wagub DKI. Gara-gara bang Topik, ketua DPD Gerindra DKI mengklaim dirinya salah satu calon wagub DKI disamping tentu saja calon dari PKS.
Karena obrolan saya dengan Bang Rojak panjang banget. Maklum kalau urusan DKI, Bang Rojak semangat banget. Saya bingung mau nulisnya, bisa jadi cerita bersambung. Saya singkat saja. Kira-kira kaya gini intinya.
Di medsos ramenya udah kaya Bang Topik mau dilantik besok. Musiknya dimainin oleh Band Kecebong. Liriknya mengejek Prabowo. Penari latarnya campuran Cebong dan Kampret. Padahal di media kemarin cuma memuat klaim pernyataan Bang Topik yang mengaku dirinya bakal diusulkan jadi wagub dari Gerindra. Malah menurut Bang Topik, Pak Prabowo cuma ketawa saja. Jadi dari DPP Partai Gerindra belum ada pernyataan resmi.
Dari PKS masih yakin, Pak Prabowo akan memegang komitmennya. Pak Hidayat bilang begini, "Jadi saya harap rekan-rekan di Gerindra untuk menyelesaikan masalah dengan pimpinan tertinggi mereka dan tidak perlu berwacana terlalu banyak di publik, kalau nanti ternyata pimpinan tertinggi mereka memerintahkan untuk melakukan sesuatu seperti yang disepakati nanti akan merepotkan semuanya," tutur Wakil Ketua MPR itu.”
Padahal sih Presiden Jokowi belum teken Keppres pemberhentian Wagub DKI. Nanti setelah terbit Keppres, 14 hari setelahnya Gerindra dan PKS setor nama ke Gubernur DKI. Nah, Pak Goodbener yang menyetorkan dua nama itu ke paripurna DPRD untuk divoting. Kira-kira kaya gitu amanat UU Nomor 10 Tahun 2016 yang menggantikan UU Nomor 1 Tahun 2015. Sebenarnya kalau Gerindra mau ngusulin nama dari PKS juga bisa.
Persoalannya, kalau misalnya Bang Topik jadi salah satu nama yang diusulkan, bakal menang voting nggak?
Menurut Bang Rojak, kalau pake hitung-hitungan kursi, pasti kalah lah. Katakanlah begini. Gerindra nggak punya teman dalam voting itu dengan asumsi, dari parpol oposisi, PAN dan Demokrat bantu PKS. Melawan parpol pro Jokowi saja parpol koalisi kalah banyak, apalagi ditambah PAN,PKS dan Demokrat.
Cuma menurut Bang Rojak, ini tahun politik jelang pilpres. Bisa saja parpol pro Jokowi menjebloskan Gerindra, memenangkan Bang Topik, tentu saja dengan harapan, Gerindra dan koalisinya jelang pilpres ini akan jadi bulan-bulanan media, jadi bulan-bulanan bukan hanya lawan tapi juga kawan. Bang Topik kan mantan kasus korupsi, sedangkan korupsi adalah musuh bersama.
Kalau itu yang terjadi, kira-kira nasib Prabowo-Sandi di pilpres kaya apa? Bang Rojak cuma bicara soal sikap 2019 ganti presiden. Begini katanya, “ Kalau ente sudah capek-capek teriak ganti presiden, jangan campur aduk sama wagub DKI.
Coba sekarang ente mau apa? Mau nyeberang? Nggak mungkin kan? Palingan golput. Kalau golput emangnye ente nggak mau diketawain kaos yang ente pake. Ente bela kaos itu sampai ente rela dipersekusi. Kalau sampe Bang Topik jadi wagub DKI, kalau gue sih nggak yakin, percaya deh. Nggak bakalan.
Kalau misalnya jadi, palingan cuma nerusin berapa tahun.Emang sih bikin sewot. Tapi kalau ente golput, ente gagal ganti presiden sebelum berperang. Lima tahun ente bakal ngerasain suasana yang sama kaya sekarang. Ya, kalau ente tahan mah nggak apa-apa. “
"Taroklah ente nggak golput, ente tetap setia pada tagar ganti presiden, tapi pada musim kampanye ente setiap hari ngomelin Pak Prabowo terus gara-gara Bang Topik. Dengan kata laen ente ikut jadi penari latar band kecebong, mendingan ente golput sekalian. Bungkus tuh kaos, umpetin di pendaringan campur beras pera. Ini emang pilihan sulit. Terserah ente, yang penting ente tahan lima tahun kedepan ente harus puasa berisik. Kan itu pilihan ente sendiri."
“Jadi abang yakin nih Bang Topik nggak bakal jadi wagub?"
“Yakin banget. Tapi kan yang nentuin bukan gue. Gue Cuma modal yakin."
"Kalau sampai kejadian?"
“Masa sih gue harus ngulang omongan gue yang tadi…”
“Oke deh Bang. Omongan Abang saya catet dalam hati, ntar sambil belonjoran di teras, saya analisa lagi gimana baeknye.Tapi kalau dipikir-pikir, omongan abang banyak benernye. Terima kasih, Bang."
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews
