Setelah ungkapan viral "Berantem" ala Jokowi, kemudian ditandingi postingan lama strategi ke5 Sun Tzu, yang diucapkan Prabowo saat menghadapi konvensi pemilihan Presiden Partai Golkar pada 2004 lalu.
"Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merampok sebuah rumah yang terbakar.) Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang".
Sun Tzu amat digemari oleh Prabowo dalam referensi strategi-strategi politiknya, mungkin yang diucapkan dan beredar di publik adalah ungkapan bawah sadar kondisi Indonesia pada tahun 1998, apakah hal ini akan sama pada saat sekarang, tentunya sudah ada pergeseran konteks.
Beda antara Prabowo dengan Jokowi, bila Prabowo selalu lugas dalam menerapkan strateginya, maka Jokowi dikenal dengan sanepo-sanepo dalam menjalankan gambaran politiknya.
Hanya saja politik yang memanas ini sudah tidak punya waktu membentuk persepsi sanepo itu, tapi siapa sangka Jokowi juga sedang menggiring dan menjebak siapa musuh sesungguhnya, seperti ajaran Sun Tzu yang ada di buku Sun Tzu Bab 3, Strategi Penyerangan. "Bila kamu tidak tahu siapa lawan sesungguhnya, gebuk rumput dan akan mengagetkan ular".
Ketika, Jokowi mengungkapkan ucapan "Berantem" maka terpancinglah ungkapan ungkapan bawah sadar lawan sesungguhnya Jokowi, bahkan sampai berhalusinasi "ajakan perang sipil".
Disinilah Jokowi sudah mencatat siapa lawan yang harus ia atasi dalam langkah pertama pertarungan politiknya.
Banyak yang mengira karakter Jokowi itu lembek, klemar klemer dan punya tampang yang gampang di-bully, tapi itu yang nggak tau karakter Jokowi, mereka merasa di atas angin, tapi bila Jokowi bangkit dan mengonsolidir kekuatan politik, semua akan bergerak massif.
Jokowi di saat saat ini sudah mulai menunjukkan kekuatan besar untuk pertarungan politiknya. Dan yang paling kesenggol justru kubu SBY, bukan pihak Prabowo ataupun PKS.
Jadi secara politis Jokowi sudah tau kemana arah angin pertarungan itu terjadi...
Setidak tidaknya, untuk babak pembuka...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews