Saat ini, negara kita sedang giat-giatnya berusaha untuk membangkitkan kembali kejayaan kelapa Indonesia. Lebih memfokuskan diri pada industri pengolahan daripada mengekspor butiran-butiran kelapa utuh dan meremajakan pohon-pohon kelapa di seluruh pelosok Indonesia sesegera mungkin.
Konsep dasarnya dengan cara memberdayakan secara maksimal penopang-penopang kejayaan kelapa itu sendiri. Selama ini, pola pikir umum penopang itu terbatas pada pengolahan akar, batang, daun, daging buah, batok dan sabut kelapa. Sedangkan air kelapa tidak memperoleh perhatian lebih.
Dalam satu dekade terakhir, air kelapa yang diubah menjadi nata de coco mulai menarik perhatian pemerintah, terutama nata de coco untuk aplikasi non pangan. Diantaranya sebagai Biocellulose Facial Mask, bahan baku kapsul obat-obatan, kertas dan bahan tekstil. Potensi nilai bisnis nata de coco ini secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai puluhan trilyun rupiah per tahun.
Pemerintah sangat mengapresiasi upaya Forum Nata De Coco Indonesia (FNDCI) untuk membentuk wadah resmi (organisasi) seluruh pemangku nata de coco di Indonesia. Organisasi ini direncanakan akan dibentuk tanggal 17 Agustus 2018 dalam acara "Workshop dan Pembentukan Organisasi Nata De Coco Indonesia" di Kota Bogor dan akan diikuti oleh petani-petani kecil hingga pengusaha-pengusaha nata de coco skala nasional dan internasional.
Adapun ide utama dibentuknya organisasi ini adalah sebagai wadah komunikasi dan informasi, sebagai wadah hukum untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terkait dan sebagai solusi terhadap permasalahan-permasalahan teknis produksi serta aspek perdagangan nata de coco.
Sebagai informasi tambahan, FDNCI terbentuk bulan Oktober tahun lalu (2017) di DPR RI Senayan Jakarta, dalam acara "Bedah Buku Selamatkan Pohon Kehidupan, Mengembalikan Kejayaan Kelapa Indonesia" yang difasilitasi oleh Sahabat Kelapa Indonesia (SKI) dan dihadiri oleh pihak pemerintah melalui Direktur IKM Pangan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan sejumlah pengusaha/petani nata de coco dari berbagai daerah.
Dari hasil audiensi/pertemuan FNDCI dengan Direktur IKM yang berlangsung kemarin (3/8/2018), Kemenperin akan melibatkan secara langsung organisasi yang akan dibentuk ini dalam program-program industri kelapa yang dilaksanakan di seluruh Indonesia, khususnya di sentra-sentra penghasil kelapa.
Sebelumnya (10/7/2018), FNDCI juga turut serta menyampaikan aspirasinya dalam acara "Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Persoalan Teknologi Pengolahan Kelapa" yang diadakan oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BB Mektan) dan SKI di Serpong. Acara yang dilaksanakan dalam rangka menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Investasi Kelapa dan perayaan Hari Kelapa Dunia, 2 September 2018, di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Tanggal 17 bulan Agustus ini, akan menjadi titik yang sangat penting dan signifikan bagi kemajuan dan perkembangan Nata De Coco Indonesia, yang otomatis akan menjadi penopang baru kejayaan kelapa Indonesia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews