Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu (Demiz-Syikhu), bermesraan dengan waktu yg sudah cukup lama, tetapi di titik terahir diganti atas desakan Gerindra. Maka, Jawa Barat harta karun satu satunya milik Partal Keadilan Sejahtera (PKS) pun lepas dari genggaman.
Pilpres 2014: Prabowo Subianto- Hatta Rajasa.
Padahal PKS-lah yang kerja banting tulang dan berkeringat, Cyber Army-nya fitnah sana fitnah sini, sampe nama partai tercoreng belepotan demi mensukseskan Capres dan Cawapres yang di dukungnya walaupun bukan kader partainya sendiri.
Lalu PKS dapat apa...?
Yang dia dapat suara partai menurun, tersisa hanya 6,7% kemudian jadi oposisi dengan mengandalkan sisa sisa kekuatannya di masa lalu.
Kini Pilpres 2019 kelak:
Langkah yang sama tampaknya akan diulangi PKS. Kadernya bergerak masif dengan #2019GantiPresiden sampe jualan kaos, mug dan gelang - tapi kemungkinan besar Prabowo berpasangan dengan AHY.
Lalu PKS akan dapat apa...?
Seperti biasa, reputasi yang sudah babak belur demi ganti Presiden yang justru bukan dari PKS, internalnya tercerai berai bahkan faksionalnya sampe tercium di luar Liqo karena elitnya berantem di Twitter, sementara hasil pilkada 2018 di wilayah tradisionalnya kalah semua.
PKS adalah partai yang dimasa lalu cukup cemerlang dan cerdas, kini hanya jadi bulan bulanan koalisinya, Tampaknya PKS hanya di jadikan sapi perahan kawan s iringnya.
Ente #dikibulin bro.....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews