Kepercayaan publik, rakyat, dan masyarakat terhadap TNI saat ini berada pada posisi yang paling tinggi.
Salah satu cara menjaga kepercayaan itu adalah seluruh anggota TNI -dan juga Polri- agar terus memegang teguh komitmen netralitas dalam menjaga demokrasi di negara kita. Inilah yang saya sampaikan di hadapan ribuan Bintara Pembina Desa TNI AD (Babinsa) di Bandung, kemarin.
Saya mengingatkan kepada seluruh anggota Babinsa untuk menjaga netralitas. Politik TNI ialah mendukung kebijakan yang dijalankan oleh negara. Loyalitas TNI kepada bangsa dan negara juga harus selalu dijunjung tinggi guna memastikan proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar, aman, dan damai.
Libatkan Babinsa
Sejak tiga tahun lalu pemerintah pusat telah mengucurkan begitu banyak dana untuk membangun desa-desa di seluruh Indonesia. Dana itu disebut Dana Desa.
Tahun 2015 telah dikucurkan Rp20 triliun, 2016 sebanyak Rp47 triliun, 2017 sebanyak Rp60 triliun, dan tahun 2018 ini dikucurkan lagi Rp60 triliun. Jumlah dana desa yang telah digelontorkan ke daerah-daerah sudah Rp187 triliun. Ini jumlah yang sangat besar.
Bagaimana memaksimalkan penggunaan dana itu? Dengan melibatkan banyak pihak, di antaranya para Bintara Pembina Desa atau Babinsa. Peran nyata anggota Babinsa dan TNI sangat dibutuhkan dalam pembangunan nasional.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews