Miskin Harta Namun Kaya Prestasi, Itulah Lalu Muhammad Zohri

Minggu, 15 Juli 2018 | 08:30 WIB
0
701
Miskin Harta Namun Kaya Prestasi, Itulah Lalu Muhammad Zohri

Orang tidak hanya dapat terbelenggu oleh rantai dan juga tidak hanya dikurung di balik jeruji besi, entah karena kesalahan yang telah diperbuatnya ataupun karena sebab sebab lainnya. Karena sesungguhnya ada jauh lebih banyak orang yang secara tanpa sadar telah membiarkan dirinya terbelenggu oleh cara berpikir yang tidak tepat.

Antara lain bahwa:

1. dalam kondisi ekonomi yang morat marit, mustahil dapat meraih prestasi.

2. bahwa kesuksesan hanyalah milik orang orang berduit

Sesungguhnya ada banyak contoh contoh hidup yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita semuanya, namun pada umumnya orang yang sudah terbelenggu pikirannya sudah  tidak lagi antusias untuk belajar sesuatu di luar dirinya, di luar kehidupan pribadinya.

[caption id="" align="alignleft" width="496"] Rumah Zohri (Foto: Kompas.com)[/caption]

Contoh Nyata: Tentang kesuksesan berhasil diraih oleh pemuda bernama Lalu Muhammad Zohri ini  yang menjadi Juara Lomba Lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik di Finlandia sudah menjadi viral di berbagai media sosial. sehingga tidak perlu lagi mengulang kisah yang sama.

Pada intinya prestasi yang dicapai oleh Muhammad Zohri bukan hanya kebanggaan bagi diri dan keluarganya saja, melainkan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, seperti sambutan yang telah diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Yang lebih membuat rasa kagum kita bukan hanya prestasinya dibidang olah raga,tetapi bagaimana ia menjalani hidup dalam kesehariannya. Ternyata pria ini tinggal dirumah gubuk bersama kakak perempuannya.

Dinding rumahnya hanya dibatasi oleh tepas yang masih memiliki celah. Untuk menutupi celah itu halaman koran ditempel di dinding yang bolong.

Kerja sebagai nelayan dan juga kerja secara serabutan untuk dapat membiayai hidupnya. Bahkan menurut kakak perempuannya, sebelum berangkat ke Jakarta, Zohri minta uang sebanyak 400 ribu rupiah untuk membeli sepatu olah raga, namun ia hanya mampu memberikan seadanya.

Kisah sederhana ini memang tidak hal yang bersifat spektakuler. Tapi bisa jadi pelajaran hidup yang sangat berharga bagi jutaan kaum muda yang pikirannya masih terbelenggu bahwa prestasi itu hanya untuk orang orang yang terlahir dalam keluarga berkecukupan

[caption id="" align="alignright" width="556"]

Medali Zohri (Foto: Kompas.com)[/caption]

foto: kompas.com

Satu Contoh Lagi: Nanda Telambanua  -7 Kali Juara Dunia Dan 10 Kali Pecahkan Rekor Dunia

Saya mengenal Nanda secara pribadi sejak pertama kali datang dari Pulau Nias. Tinggal di rumah kerabat kami sewaktu kami masih tinggal di Jalan Kampung Nias I  no.14 A,Padang.

Kami bertetangga dan Nanda adalah anak yang ringan tangan dan mau mengerjakan pekerjaan kasar dan berat, serta Jujur, sehingga ia bebas keluar masuk kedalam rumah kami serta sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri.

Nanda mau membantu mengangkat barang atau apapun yang bisa dikerjakannya. Dan pernah juga Nanda ,menjadi kuli angkat di Pasar Tanah Kongsi di Padang. Ternyata dalam kondisi seperti ini, Nanda mampu menunjukkan kepada dirinya dan kepada dunia bahwa kemiskinan bukanlah halangan untuk mencapai prestasi. Nanda menjadi Juara Dunia dalam olah raga angkat berat.

Ada banyak lagi contoh lainnya,namun setidaknya sosok Nanda dan Lalu Muhammad Zohri ini, mampu memutuskan belenggu pada banyak orang,terutama generasi muda. Bahwa meratapi nasib ,tidak akan mengubah apapun  Tapi bangun dan berusahalah dan kerja keras! Sudah banyak contoh hidup didepan mata. Mengapa tidak mau memetik hikmahnya?

***

Tjiptadinata Effendi