Orang tidak hanya dapat terbelenggu oleh rantai dan juga tidak hanya dikurung di balik jeruji besi, entah karena kesalahan yang telah diperbuatnya ataupun karena sebab sebab lainnya. Karena sesungguhnya ada jauh lebih banyak orang yang secara tanpa sadar telah membiarkan dirinya terbelenggu oleh cara berpikir yang tidak tepat.
Sesungguhnya ada banyak contoh contoh hidup yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita semuanya, namun pada umumnya orang yang sudah terbelenggu pikirannya sudah tidak lagi antusias untuk belajar sesuatu di luar dirinya, di luar kehidupan pribadinya.
[caption id="" align="alignleft" width="496"] Rumah Zohri (Foto: Kompas.com)[/caption]
Pada intinya prestasi yang dicapai oleh Muhammad Zohri bukan hanya kebanggaan bagi diri dan keluarganya saja, melainkan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, seperti sambutan yang telah diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Yang lebih membuat rasa kagum kita bukan hanya prestasinya dibidang olah raga,tetapi bagaimana ia menjalani hidup dalam kesehariannya. Ternyata pria ini tinggal dirumah gubuk bersama kakak perempuannya.
Dinding rumahnya hanya dibatasi oleh tepas yang masih memiliki celah. Untuk menutupi celah itu halaman koran ditempel di dinding yang bolong.
Kerja sebagai nelayan dan juga kerja secara serabutan untuk dapat membiayai hidupnya. Bahkan menurut kakak perempuannya, sebelum berangkat ke Jakarta, Zohri minta uang sebanyak 400 ribu rupiah untuk membeli sepatu olah raga, namun ia hanya mampu memberikan seadanya.
Kisah sederhana ini memang tidak hal yang bersifat spektakuler. Tapi bisa jadi pelajaran hidup yang sangat berharga bagi jutaan kaum muda yang pikirannya masih terbelenggu bahwa prestasi itu hanya untuk orang orang yang terlahir dalam keluarga berkecukupan
[caption id="" align="alignright" width="556"]
Medali Zohri (Foto: Kompas.com)[/caption]Satu Contoh Lagi: Nanda Telambanua -7 Kali Juara Dunia Dan 10 Kali Pecahkan Rekor Dunia
Saya mengenal Nanda secara pribadi sejak pertama kali datang dari Pulau Nias. Tinggal di rumah kerabat kami sewaktu kami masih tinggal di Jalan Kampung Nias I no.14 A,Padang.
Kami bertetangga dan Nanda adalah anak yang ringan tangan dan mau mengerjakan pekerjaan kasar dan berat, serta Jujur, sehingga ia bebas keluar masuk kedalam rumah kami serta sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri.
Nanda mau membantu mengangkat barang atau apapun yang bisa dikerjakannya. Dan pernah juga Nanda ,menjadi kuli angkat di Pasar Tanah Kongsi di Padang. Ternyata dalam kondisi seperti ini, Nanda mampu menunjukkan kepada dirinya dan kepada dunia bahwa kemiskinan bukanlah halangan untuk mencapai prestasi. Nanda menjadi Juara Dunia dalam olah raga angkat berat.
Ada banyak lagi contoh lainnya,namun setidaknya sosok Nanda dan Lalu Muhammad Zohri ini, mampu memutuskan belenggu pada banyak orang,terutama generasi muda. Bahwa meratapi nasib ,tidak akan mengubah apapun Tapi bangun dan berusahalah dan kerja keras! Sudah banyak contoh hidup didepan mata. Mengapa tidak mau memetik hikmahnya?
***
Tjiptadinata Effendi
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews