Kata Luhut Pandjaitan, Banyak yang Iri kepada Presiden Jokowi

Jumat, 29 Juni 2018 | 05:44 WIB
0
586
Kata Luhut Pandjaitan, Banyak yang Iri kepada Presiden Jokowi

Saya mengenal Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan pada tahun 1989, 29 tahun yang lalu, saat ia menjadi ketua panitia penyelenggara Kejuaraan Dunia Terjun Payung yang berlangsung di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Pangkatnya masih Letnan Kolonel Infanteri dari Kesatuan Kopassus.

Kejuaraan Dunia Terjun Payung tersebut tergolong sukses tapi sempat mendapat kritik keras dari Majalah TEMPO. Luhut sempat mencari Bachtiar Abdullah, wartawan yang membuat laporan itu, untuk "dimintai keterangan" atas kritiknya. Ia sempat menugaskan beberapa anak buahnya untuk menemukan Bachtiar. Tapi yang dicari sudah tak ada di hotelnya. Entah apa yang akan terjadi bila saat itu mereka bertemu.

Selepas itu saya bertemu Pak Luhut lagi, kini akrab dipanggil Opung oleh orang-orang terdekatnya, di Bandara Halim Perdanakusuma pada saat melepas jenazah Presiden Gus Dur yang akan diterbangkan menuju Jombang, Jawa Timur, pada 31 Desember 2009.

Hari ini saya kembali bertemu dengan Pak Luhut dalam acara halalbihalal di kantornya atas undangan salah satu stafnya, Ezki Suyanto. Tak ada kemewahan dalam acara halalbihalal yang berlangsung di Gedung BPPT Lantai 2 itu. Cuma ada air mineral dalam kemasan gelas, teh, kopi, tiga jenis jajan pasar, soto ayam, dan bakso yang disajikan perusahaan catering tidak terkenal. Tapi semua makanannya enak dan lezat tak kalah dengan Puspa Catering.

Kesederhanaan ini saya dengar bukan hanya terjadi di Kementeriaan Koordinator Kemaritiman saja. Hampir semua kementeriaan melakukan hal serupa. Juga di lembaga-lembaga pemerintah lainnya.

Hal ini diakui Luhut sebagai contoh teladan dari Presiden Jokowi yang sehari-sehari memang tampil sederhana apa adanya. "Presiden Jokowi itu hidupnya terlalu sederhana. Sepatu saja pakai yang buatan Cibaduyut (Bandung). Saya sampai malu sendiri karena masih pakai sepatu (Salvatore) Ferragamo (buatan Italia)," ungkap Luhut yang mengaku baru saja selesai rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Negara.

Luhut sungguh kagum dengan Presiden Jokowi yang baru saja berulang-tahun pada 21 Juni lalu. "Jokowi adalah Presiden terbaik yang kita miliki saat ini. Bukan cuma karena kesederhanaannya saja. Tapi beliau sangat serius bekerja membangun Indonesia. Beliau tidak korupsi. Tidak juga melibatkan Ibu Negara dan anak-anaknya dalam proyek-proyek pembangunan, bahkan anak-anaknya dibiarkan jualan martabak dan pisang goreng," papar Luhut.

Mengenai banyaknya tokoh politik yang menyerang Presiden Jokowi, menurut Luhut, itu karena iri hati. "Bayangkan... Jokowi tidak disangka bisa jadi presiden setelah sukses jadi walikota dan gubernur. Sementara ada yang berambisi jadi presiden gagal terus. Lalu, Jokowi berhasil membangun proyek-proyek infrastruktur di seluruh Indonesia belum empat tahun jadi presiden. Sementara ada presiden yang lebih lama berkuasa tapi tak berbuat apa-apa," kata Luhut yang selalu bersemangat dan berapi-api dalam menyampaikan pendapatnya.

***