Mataraman, Wilayah Persaingan Antara SBY “Versus” Megawati

Jumat, 22 Juni 2018 | 08:00 WIB
0
547
Mataraman, Wilayah Persaingan Antara SBY “Versus” Megawati

Menjelang pencoblosan pada 27 Juni 2018, paslon gubernur – wakil gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto, sempat ditinggal Ketua dan Sekretaris Tim Pemenangan, Soekarwo dan Renville Antonio berkunjung ke Australia.

Hal tersebut diketahui sehari sebelum Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan “Apel Siaga Partai Demokrat Provinsi Jawa Timur” di Madiun pada Senin, 18 Juni 2018, Ketua dan Sekretaris DPD Demokrat Jatim itu membuat rilis.

Soekarwo sejak lebaran kemarin memang berada di Australia bersama keluarga dan Selasa, 19 Juni 2018 langsung bertolak ke Maroko untuk menerima penghargaan Feminization Proverty Award dari PBB yang diserahkan di Maroko 20-22 Juni 2918.

Sehingga tidak bisa mendampingi langsung kedatangan SBY pada 18-20 Juni 2018 di Jatim. Soekarwo melalui saluran

seluler Senin (18/6/2018) mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan SBY di Jatim mulai Selasa, 19 Juni 2018 di Madiun, Bangkalan, dan Malang.

Menurut Gubernur Jatim yang akrab dipanggil Pakde Karwo itu, semua adalah atas masukan dari DPD Partai Demokrat Jatim. Karena selain Pilkada Jatim, ada pilkada kabupaten/kota yang diusung Partai Demokrat dan punya target menang.

“Saya setiap hari koordinasi dengan Ketua Umum terhadap perkembangan pilkada di Jatim, termasuk mengajak Ketua Umum untuk sekali lagi menguatkan kemenangan Pilgub Jatim dan Pilkada di Jatim,” papar Gubernur Jatim dua periode ini.

Pakde Karwo menambahkan, keputusan SBY menggelar Apel Siaga kader Demokrat dan Safari ke Jatim terbilang cukup mendadak. Sedangkan agenda kunjungan ke Luar Negeri termasuk undangan pemerintah Maroko sudah terjadwal sejak dua bulan yang lalu.

“Sehingga agenda ke luar negeri itu tidak bisa ditunda,” ujar Pakde Karwo. Tapi, lanjutnya, ia akan mengawal langsung seluruh instruksi Ketua Umum Partai Demokrat yang disampaikan dalam Apel Siaga Kader di Madiun tersebut.

Termasuk mengawalnya sampai 27 Juni 2018 untuk kemenangan seluruh kandidat paslon pilkada yang diusung Partai Demokrat. “Itu pasti, saya akan kawal dan jaga betul semua instruksi Ketua Umum untuk kesuksesan Pilkada di Jatim,” pungkasnya.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio membenarkan jika Gubenur Jatim yang akrab dipanggil Pakde Karwo ketika itu berhalangan mendampingi kunjungan Ketua Umum SBY di Jatim.

“Pak SBY ke Jatim ini atas saran dan masukan Pakde Karwo langsung, jadi kami ini 24 jam dipantau terus sama Pakde,” ungkap Renville. Sekretaris Tim Pemenangan Khofifah – Emil ini juga memastikan, Partai Demokrat Jatim tidak goyah sedikitpun.

Di bawah kepemimpinan Pakde Karwo, lanjutnya, tak goyah sedikitpun untuk memenangkan Khofifah – Emil 27 Juni 2018. “Seluruh gerak kami di bawah semua atas koordinasi langsung Pakde Karwo, karena Pakde Karwo all out untuk paslon nomer 1,” pungkasnya.

Jadi, ketika SBY mengadakan Apel Siaga dan keliling Jatim dan mengumpulkan pengurus harian DPD Partai Demokrat Jatim itu tanpa kehadiran Ketua dan Sekretaris Tim Khofifah – Emil, Soekarwo dan Renville.

“Pakde dan Renvile sama-sama di Australia alias mlayu dan menggembosi Tim Khofifah – Emil dari dalam. Karena Renvile yang ngotot minta saksi dia yang urus sendiri, sebelum ke luar negeri, ternyata kerjaannya ditinggal geledak,” ungkap sumber Pepnews.com.

Sehingga, “Cuma 25 persen saksi saja yang diselesaikan,” lanjutnya. Tim Khofifah – Emil yang sudah mengantisipasi sebelumnya, langsung sigap dan bekerja keras menutup sisanya saksi yang belum digarap Renville tersebut.

Sepulang dari kunjungan ke luar negeri itu, Pakde Karwo bersama istri, Ny. Nina Soekarwo menggelar acara menggelar acara halal bihalal di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Kamis (21/6/2018).

Persaingan SBY – Megawati

Setelah SBY menggeber Apel Siaga di Madiun memastikan kemenangan Khofifah – Emil pada Pilkada Jatim 2018, Kamis (21/6/2018) giliran Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menggelar kampanye akbar kedua kalinya di Madiun.

Megawati kampenya akbar kedua kalinya ini untuk paslon Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Puti Guntur Soekarno yang diusung PDIP, PKB, Gerindra, dan PKS. Sebelumnya, SBY tak mau kecolongan, apalagi sampai jagonya dikerjai, dicurangi.

“Saya ikuti dengan seksama, paslon Khofifah – Emil terus dikerjai pihak-pihak tertentu. Hal itu bertujuan mengembosi paslon yang diusung Partai Demokrat, saya minta jika melihat hal itu jangan takut. Langsung laporkan pada saya maupun pimpinan lain, gejala seperti itu harus dilawan,” ujar SBY sembari disambut yel-yel ‘lawan’.

Usai dari Madiun, SBY hadir dalam acara Silaturahmi dan Halal Bi Halal bersama ribuan alim ulama se-Jatim di Harris Convention Hall, Malang, Selasa (19/6/2018). Hadir juga Cagub Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Di depan forum silaturahmi bersama ribuan alim ulama Jatim itu, SBY tak lupa memberikan pesan kepada Khofifah yang diharapkan akan memimpin Jatim lima tahun ke depan. Secara detail, ia meminta ke depan Khofifah harus menjadi pemimpin yang dekat dengan rakyat.

Karena jabatan gubernur adalah amanah, kehormatan, kepercayaan sekaligus tantangan yang harus dijawab. “Lima tahun ke depan tetaplah dekat dengan rakyat. Kita tahu bahwa yang amat penting dalam kehidupan bernegara adalah mewujudkan negara yang adil,” ujar SBY.

“Dan, kemudian membuat rakyatnya sejahtera. Itu yang paling asasi,” lanjut SBY, seperti dilansir Duta.co, Selasa (19/6/2018).

SBY yang didampingi Bu Ani Yudhoyono itu mengatakan senang dan bangga pada sosok Khofifah, yang selama masa kampanye tidak terlalu banyak berjanji. Terpenting, setelah memimpin nanti harus melakukan semua upaya untuk mewujudkan apa yang dijanjikan.

Masih menurut SBY, Khofifah adalah sosok orang tegas, ulet, dan pantang menyerah, maka insya’ Alllah akan dikabulkan hajat beliau oleh Allah SWT. untuk memimpin Jatim, tambah SBY. “Yang sudah baik lanjutkan. Yang belum baik diperbaiki,” pesannya.

Megawati tak mau kalah. Ia menjadi jurkam akbar paslon Gus Ipul – Puti Guntur di Madiun, Kamis (21/6/2018). “Kampanye berupa rapat umum akan digelar di Lapangan Gulun, Kota Madiun,” kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Surabaya.

Kampanye akbar di kawasan Mataraman tersebut dimulai pukul 12.30 WIB. Seluruh pejabat dari PDIP, caleg, dan anggota dewan dikerahkan turun lapangan. Kampanye ini juga dikemas dalam kegiatan halal bihalal sekaligus rangkaian peringatan Bulan Bung Karno.

Sehari sebelumnya, bersama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Megawati sempat menghadiri Haul Bung Karno ke-48 dan ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Rabu (20/6/2018). Ia meminta masyarakat untuk memenangkan cucu Bung Karno, Puti Guntur.

Pada Pilkada Jatim, 27 Juni 2018, “Saya minta kepada rakyat Jatim untuk dapat menghargai yang namanya Bung Karno itu dengan memenangkan seorang cucunya bagi Jatim,” pintanya di Kompleks Makam Bung Karno, Kota Blitar, seperti dilansir Liputan6.com.

Mengutip Kompas.com, “Ini bukan untuk kampanye, tapi kami tidak mau dikalahkan. Oleh sebab itu saya minta kepada rakyat Jawa Timur untuk dapat menghargai yang namanya Bung Karno itu dengan memenangkan seorang cucunya bagi Jawa Timur,” ujar Megawati, Rabu (20/6/2018).

Esoknya, Megawati dan Muhaimin menghadiri kampanye akbar di Lapangan Gulun Madiun, Jatim, Kamis (21/6/2018). Megawati menjadi juru kampanye pemenangan paslon nomor urut dua Gus Ipul – Puti Guntur pada Pilkada Jatim 2018 mendatang.

Wilayah Mataraman memang tampak menjadi ajang persaingan antara paslon Khofiah – Emil dengan Gus Ipul – Puti Guntur. Inilah yang membuat Khofifah – Emil (diusung Demokrat, Golkar, NasDem, PPP, Hanura, dan PAN) ini habis-habisan kampanye di Madiun.

Begitu pula Gus Ipul – Puti Guntur. Selain ada Megawati dan Muhaimin, Walikota Surabaya Tri Rismaharini sampai harus mengikuti kampanye di Madiun sampai harus meninggalkan Surabaya di saat hari pertama masuk kerja usai Cuti Bersama Lebaran.

Menurut sumber Pepnews.com, hasil survei Gus Ipul – Puti Guntur terakhir merosot. “Karena banyak kepala daerah dari PDIP korupsi dan ditangkap KPK. Terakhir itu kan penangkapan Walikota Blitar dan Bupati Tulungagung (yang maju Pilkada 2018),” ujarnya.

***