Dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya tanggal 17 Juni 2018, Angelina Jolie, artis dan anggota Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) sedang mengunjungi Mosul Barat, di kota al-Zanjely, Irak.
Tidak banyak yang diutarakan utusan khusus UNHCR itu, selain mengungkapkan rasa sedihnya menyaksikan warga yang sudah tidak memiliki tempat tinggal, karena pertempuran pasukan Irak selama tiga tahun dengan gerilyawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Dialog Angelina Jolie yang sudah lima kali ke Irak sejak bergabung dengan UNHCR tahun 2001 itu, sudah tentu menimbulkan kesedihan. "Ini negara saya, rakyat saya, tetangga saya. Mengapa saya tidak pergi? Tidak mungkin saya meninggalkannya, " ujar warga setempat kepada Angelina Jolie.
Memang sebelumnya mereka mengungsi ke Mosul Timur atau ke selatan. Namun sekarang setelah dianggap aman, mereka pulang lagi. Tetapi rumah tempat tinggal mereka sekarang sudah hancur. Diperkirakan ada sekitar 40.000 rumah yang hancur atau rusak. Sekitar 1500 keluarga yang pergi, sudah datang kembali. Tetapi kediaman mereka rata dengan tanah.
[caption id="" align="alignleft" width="568"] Masjid yang hancur (Foto: athensvoice.gr)[/caption]
Awalnya masjid ini dipakai untuk mendeklarasikan berdirinya Negara Islam di Irak, kemudian berkembang ke Suriah menjadi ISIS. Sebagai duta UNHCR sudah tentu Jolie sering menyaksikan peristiwa ini di berbagai negara. Sudah lebih 20 negara dikunjunginya dan kadangkala tidak segan mengeluarkan dana pribadi untuk kemanusiaan.
Perhatian Jolie terhadap persoalan kemanusiaan mulai muncul saat ia membintangi film "Tomb Rider," di Kamboja. Rasa ingin tahu terhadap masalah kemanusiaan ini mendorongnya mencari informasi lebih jauh melalui UNHCR , yaitu lembaga PBB yang menangani masalah pengungsian dan kemanusiaan.
Beberapa bulan kemudian, ia mengunjungi kamp pengungsi di berbagai belahan dunia untuk mengetahui secara langsung situasi dan kondisi para pengungsi.
Kali ini Jolie berkeliling bukan untuk syuting, tetapi untuk membantu pengungsi. Pada Februari 2001, ia melakukan 18 hari perjalanan kemanusiaan ke Sierra Leone dan Tanzania di Afrika. Jolie bisa berkali-kali mendatangi para pengungsi di satu tempat. Misalnya di Irak ini.
Seiring perjalanan waktu, aktifitas kemanusiaan Jolie semakin intens ke level kebijakan politik. Secara rutin, ia mengikuti Hari Pengungsi Dunia di Washington D.C. Bahkan diundang sebagai pembicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, tahun 2005 dan 2006.
Langkah Jolie di bidang kemanusiaan semakin dalam dengan melobi para anggota Kongres AS agar mengambil kebijakan yang bisa meringankan beban pengungsi. Apalagi pada tanggal 20 Juni, setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pengungsi Seduni.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews