Hari raya identik dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. Kini tidak lagi. Ada yang melansir kenaikan harga mencapai ratusan persen hingga mencekik leher rakyat. Benarkah?
Kebetulan libur, saya pun membeli sendiri isi dapur dari bumbu-bumbu sampai ikan dan daging ayam. Setiap kali nawar, penjualnya mengatakan, naiknya tidak terlalu banyak kok bu, satu ekor ayam yang biasanya Rp35.000 sekarang naik jadi Rp 38.000. Ah… tidak sampai 10 persen begitu kalkulator di kepalaku mulai bekerja.
Pindah ke los bumbu begitu juga. Satu kilo cabe campur yang biasanya Rp35.000 saat ini menjadi Rp40.000. Hmmm… hampir 15 persen kenaikannya. Kebutuhan kelapa yang di hari raya meningkat pesat, terlihat dari stok yang sangat berlimpah di H-4, harganya masih tetap sama.
Naik, memang, tapi wajar. Dan hal yang paling membuat saya terkaget-kaget ketika temuan di pasar itu saya konfirmasi ke tukang yang sedang bekerja di rumah. Dalam hal hari libur, mereka tak mau mengikuti jadwal yang ditentukan pemerintah. Libur H-1 saja supaya uang saku untuk berlebaran lebih terasa.
“Kami sih gak pusing soal bahan kebutuhan pokok. Harganya khusus. Dari telur, beras, ayam, sampai daging sapi, bisa dibeli dengan harga murah,” kata tukang yang tak saya sebutkan namanya itu. Sembako tak naik roket. Ia menjelaskan panjang lebar. Sejak gubernur yang terdahulu, Kartu Jakarta Pintar (KJP) bisa dipakai untuk belanja bahan kebutuhan pokok dengan harga khusus alias lebih murah dari harga pasar.
Tapi kan harus antri? Saya penasaran. Tangkas ia menjawab. Tak perlu antri. Semuanya bisa dibeli di tempat-tempat khusus. Soal makan dan pemenuhan gizi keluarga, aman. Kalau mau sederhana, apa adanya saja, hari raya tak perlu dibuat heboh, katanya.
Ah bener juga ya… Nah kalau ada yang bilang harga-harga kebutuhan pokok meroket? Pertanyaan itu batal saya sampaikan. Kasihan kalau ia harus memikirkan orang-orang yang menyebarkan informasi palsu. Biarlah ia terus membayangkan bahagia di Hari Raya bersama keluarganya dengan menu rendang daging, opor ayam, telur balado, dan rupa-rupa penganan lainnya.
Selamat menyambut Hari Raya dengan penuh sukacita. Juga yang sedang pulang kampung. Selamat sampai tujuan. Jangan lupa ceritakan pengalaman indah di perjalanan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews