"Rajinnya" Wakil Rakyat Kita

Rabu, 23 Mei 2018 | 14:13 WIB
0
591
"Rajinnya" Wakil Rakyat Kita

Inilah mental wakil rakyat kita, kinerjanya atau tingkat kehadirannya dalam rapat atau sidang paripurna sangat rendah.

Gaji dan fasilitas sangat besar. Punya hak imunitas, mau ngomong apa aja boleh tidak ada konsekuensi hukum. Bahkan bisa maki-maki atau memarahi pejabat setingkat menteri.

Belakangan malah minta gedung baru dengan alasan gedung DPR yang sekarang sudah seperti "Menara Pisa" di Italia, sudah miring. Padahal mungkin bukan gedungnya yang sudah miring. Alasan lainnya, gedung yang selama ini sudah sangat padat seperti pasar malam, padahal tak pernah ada CFD di sana. Lalu mereka minta dibinagunkan gedung baru agar kinerja bisa ditingkatkan.

Boleh jadi, pembahasa RUU Antiterorisme yang sudah berjalan dua tahun dan dikerjakan di "Gedung Miring DPR" hanya akan berlangsung beberapa pekan saja jika hal itu dikerjakan di gedung baru.

Anggota DPR kita memang "rajinne poooll", kursi-kursi di gedung DPR sepi karena wakil rakyat tidak menghadiri paripurna pembukaan masa persidangan DPR dibuka. Oh, rupanya rajinnya di luar. Jangan sebut DPR malas, nanti kena masalah hukum karena dengan "kekuasaan" yang dibuatnya, DPR bisa menyeret siapa saja.

Dari jumlah anggota DPR 560, yang tidak hadir adalah 417, artinya tidak kourum kalau untuk mengesahkan suatu undang-undang.

Padahal wakil rakyat ini habis masa reses yaitu wakil rakyat yang hampir sebulan turun ke masyarakat nyerap aspirasi, menemui konstituen. Setelah itu kembali ke Jakarta dan biasanya wakil rakyat semua kumpul di gedung DPR untuk membuka masa persidangan dibuka.

Tetapi rupanya wakil rakyat masih malas untuk hadir dalam masa di gedung DPR untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat.

Padahal ada agenda-agenda yang harus dibahas dengan pemerintah mengenai kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal. Dan ada agenda pergantian antarwaktu wakil rakyat.

Inilah daftar kehadiran anggota DPR dalam sidang paripurna:

1.Fraksi PDIP: 25 yang hadir dari 109 anggota.

2.Fraksi Golkar: 25 yang hadir dari 91 anggota.

3.Fraksi Gerindra:10 yang hadir dari 73 anggota.

4.Fraksi Demokrat:10 yang hadir dari 61 anggota.

5.Fraksi PAN:15 yang hadir dari 48 anggota.

6.Fraksi PKB:15 yang hadir dari 47 anggota.

7.Fraksi PKS :15 yang hadir dari 40 anggota.

8.Fraksi PPP:10 yang hadir dari 39 anggota.

9.Fraksi Nasdem:11 yang hadir dari 36 anggota.

10.Fraksi Hanura:7 yang hadir dari 16 anggota.

Dari daftar di atas tingkat kehadiran wakil rakyat dari semua partai atau fraksi sangat rendah, di bawah 50%.

[irp posts="8932" name="Malasnya Wakil Rakyat bukan Sekadar Penyakit Kambuhan"]

Inilah wajah wakil rakyat kita, dengan gaji dan fasilitas yang bagus, tetapi kinerjanya sangat rendah. Malah ada wakil rakyat kerjanya hanya main Twitter di ruangannya. Bahkan layarnya sangat besar seperti mau nonton film.

Sebentar lagi para calon wakil rakyat akan mendekati masyarakat untuk mencari simpati, seakan dekat dengan rakyat dan masyarakat, tetapi ia punya maksud dan tujuan, yaitu supaya terpilih kembali.

Sudah saatnya wakil rakyat di "outsourcing" yang malas lebih baik dibuang di Bantar Gebang saja. Ganti yang punya komitmen yang tinggi sebagai wakil rakyat.

Ingat, yang malas saja yang dibuang. Yang rajin dan berdedikasi, sebaiknya diusulkan, atau setidak-tidaknya dipromosikan, agar rakyat memilihnya kembali.

Lha, Bantar Gebang itu emang tempat apa, ya?

***