Barusan melihat video seorang ibu yang mengenakan kaos bertuliskan hashtag #DiaSibukKerja diintimidasi sekelompok kecil orang yang mengenakan kaos bertuliskan hashtag #2019GantiPresiden. Peristiwa tersebut terjadi di CFD tadi siang, Ahad 29 April 2019 di Bundaran HI.
Naasnya, ibu tersebut sedang membawa anaknya yang mungkin berusia antara 12-15 tahun, hingga anak itu ketakutan dan menangis.
Peristiwa ini bisa dilihat dari berbagai sisi atau sudut pandang.
[embed]https://youtu.be/iyG7z_GAsWM[/embed]
Dari sisi sosial budaya (kemanusiaan), sudah sepatutnya sekelompok kecil orang itu wajib dikecam. Jika memang mau fair, ibu tersebut juga patut dikecam (sengaja tidak saya jabarkan, sesama orang dewasa, telah berkeluarga dan punya anak, saya yak ini bisa memahami yang saya maksudkan).
Dari sisi politik, peristiwa ini akan semakin heboh atau sengaja dihebohkan (dimanfaatkan) untuk menaikkan satu pihak dan menjatuhkan pihak lainnya. Kemungkinan peristiwa ini memang disengaja, juga tidak dapat diabaikan begitu saja.
Dari sisi hukum dan atau keamanan sipil, peristiwa ini wajib menjadi perhatian khusus bagi pihak penegak hukum dan penjaga keamanan negara.
Gesekan antarkedua pihak sudah terbukti semakin memanas, menjelang empat bulan lagi pendaftaran capres dan cawapres.
Dalam hal ini, sifat netral dan adil pihak penegak hukum dan keamanan sungguh sangat penting sekali.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews