Dolly Riwayatmu Kini (2): Menatap Visi Besar Kampung Harapan

Sabtu, 17 Maret 2018 | 15:10 WIB
0
762
Dolly Riwayatmu Kini (2): Menatap Visi Besar Kampung Harapan

Oleh: Rindan Taufiqih

Sebagaimana diawal telah disebutkan bahwa meski sektor ekonomi sebagai prioritas, tetapi tak meninggalkan urgensi pemberdayaan di sektor lainnya. Bahkan salah satu alasan terbesar Bu Risma teguh menutup Gang Dolly adalah dampaknya terhadap anak-anak kecil sebagaimana beliau berkisah tentang betapa murah dan mudahnya anak kecil menggunakan “jasa” wanita tuna susila di sana.

Masyarakat Gang Dolly, khususnya anak-anak yang sebelum penutupan sebegitu dekatnya berinteraksi dengan dunia esek – esek, menjadi perhatian khusus relawan pemuda yang tegabung dalam Gerakan Melukis Harapan (GMH) yang notabene banyak diisi oleh mahasiswa yang ada di kampus Surabaya.

Pelatihan kesenian, pendidikan nonformal, futsal, bersama hingga optimalisasi Taman Baca Al Quran menjadi wahana aktualisasi para relawan GMH dalam upaya perbaikan moral dan mental anak-anak Gang Dolly. Hal ini disebabkan mereka percaya bahwa anak-anak kecil ini bisa diselamatkan dengan ditemani dan diajak dalam aktivitas positif nan menyenangkan.

Bantuan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, LSM hingga individu datang silih berganti ikut berkontribusi dalam membangun karakter anak Gang Dolly yang cerdas dan bermoral. Perpustakaan dibangun dan diramaikan oleh gerakan yang mendapat penghargaan juara 2 kompetisi Wirausaha Sosial Mandiri 2014 ini dengan bimbingan belajar maupun pertemuan anak dan remaja sebagai sarana melatih kepekaan sosial.

Selain anak-anak, GMH juga mencoba memberi solusi bagi wanita eks-Pekerja Seks. Yayasan yang meraih Pro Poor Award Surabaya 2015 kategori NGO ini melakukan rebranding bagi para wanita tuna susila tersebut dengan istilah yang lebih positif dan bernilai optimis yaitu wanita harapan.

Para wanita harapan sebenarnya telah dibekali, baik secara kemampuan maupun finansial oleh pemerintah baik provinsi maupun kota. Akan tetapi tidak sedikit yang berhenti di tengah jalan karena membutuhkan dukungan moril dan inovasi mengingat tidak sedikit yang masih berpendidikan rendah.

Bukan hanya itu saja pada awal 2017 kemarin GMH juga mendapat penghargaan Lembaga Non-profit Penggerak Perubahan dari Bukalapak dan tentunya masih ada lagi prestasi dari GMH melalui binaanya atau atas nama yayasan ini sendiri.

Dalam hal inilah GMH hadir di tengah-tengah mereka dengan menawarkan program ekonominya serta menjadi katalisator dengan program pemberdayanan ekonomi pemerintah. Kehadiran GMH tentu meningkatkan semangat juang wanita harapan guna menjaga kepulan asap dapur dan isi perut dari hasil keringat yang baik dan benar.

Tidak berhenti pada pengembangan sumber daya manusia, lingkungan menjadi salah satu isu yang juga dikawal oleh Gerakan Melukis Harapan guna mendukung perubahan yang komprehensif.

Selain pengenalan dan pembinaan tentang Bank sampah, pembuatan crafting melalui daur ulang sampah, kampung mural, dan sampai penghijauan juga disosialisasikan dari kampung ke kampung tentu dengan melibatkan warga Gang Dolly sendiri sebagai subjek sekaligus objek lingkungan mereka sendiri.

Pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat memiliki pengaruh baik secara jasmani dan rohani dalam upaya perbaikan kampung harapan Gang Dolly menuju kampung madani. Harapan kedepan adalah bisa menjadikan RW di setiap gang disana mempunyai kegiatan penghijauan dan bank sampah yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat itu sendiri.

Mimpi kita adalah memberikan inspirasi kepada semua orang untuk bersama-sama membangun peradaban Dolly yang lebih mulia lagi, bukan ramai karena maksiat, tetapi ramai karena wujud kegiatan postif di dalamnya.

Optimisme mengubah wajah Gang Dolly menjadi kampung harapan yang bangkit melalui ekonomi menuju masyarakat madani bersama GMH, layak menjadi salah satu aksi konkret dari pemuda yang wajib digaungkan ke seantero nusantara agar semangat para pemuda secara kolaboratif dan konstruktif lebih terpacu mewujudkan mimpi untuk Indonesia sesuai dengan harapan para pendiri bangsa, kesejahteraan untuk semua.

Oleh karena itu, inilah salah satu gerakan kebanggaan generasi muda Indonesia di tengah keraguan para golongan tua dan pesimistis. Gerakan Melukis Harapan yang diwarnai semangat dan ide segar pemuda secara bersama-sama membuktikan doa dari Bung Karno tentang pemuda.

Jika satu pemuda bersama-sama menginisasi gerakan perbaikan daerah, bukan tidak mungkin sepuluh pemuda bersama-sama mampu menggetarkan dunia menggerakkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

(Selesai)

***

Rindan Taufiqih, Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS, menulis untuk Selasar, platform tanya-jawab paling lengkap dan keren di Indonesia.

Laporan sebelumnya:

 

http://pepnews.com/2018/03/16/dolly-riwayatmu-kini-1-omzet-turun-ekonomi-rakyat-jadi-tumpuan/