Oleh: Rindan Taufiqih
Sebagaimana diawal telah disebutkan bahwa meski sektor ekonomi sebagai prioritas, tetapi tak meninggalkan urgensi pemberdayaan di sektor lainnya. Bahkan salah satu alasan terbesar Bu Risma teguh menutup Gang Dolly adalah dampaknya terhadap anak-anak kecil sebagaimana beliau berkisah tentang betapa murah dan mudahnya anak kecil menggunakan “jasa” wanita tuna susila di sana.
Masyarakat Gang Dolly, khususnya anak-anak yang sebelum penutupan sebegitu dekatnya berinteraksi dengan dunia esek – esek, menjadi perhatian khusus relawan pemuda yang tegabung dalam Gerakan Melukis Harapan (GMH) yang notabene banyak diisi oleh mahasiswa yang ada di kampus Surabaya.
Pelatihan kesenian, pendidikan nonformal, futsal, bersama hingga optimalisasi Taman Baca Al Quran menjadi wahana aktualisasi para relawan GMH dalam upaya perbaikan moral dan mental anak-anak Gang Dolly. Hal ini disebabkan mereka percaya bahwa anak-anak kecil ini bisa diselamatkan dengan ditemani dan diajak dalam aktivitas positif nan menyenangkan.
Bantuan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, LSM hingga individu datang silih berganti ikut berkontribusi dalam membangun karakter anak Gang Dolly yang cerdas dan bermoral. Perpustakaan dibangun dan diramaikan oleh gerakan yang mendapat penghargaan juara 2 kompetisi Wirausaha Sosial Mandiri 2014 ini dengan bimbingan belajar maupun pertemuan anak dan remaja sebagai sarana melatih kepekaan sosial.
Selain anak-anak, GMH juga mencoba memberi solusi bagi wanita eks-Pekerja Seks. Yayasan yang meraih Pro Poor Award Surabaya 2015 kategori NGO ini melakukan rebranding bagi para wanita tuna susila tersebut dengan istilah yang lebih positif dan bernilai optimis yaitu wanita harapan.
Para wanita harapan sebenarnya telah dibekali, baik secara kemampuan maupun finansial oleh pemerintah baik provinsi maupun kota. Akan tetapi tidak sedikit yang berhenti di tengah jalan karena membutuhkan dukungan moril dan inovasi mengingat tidak sedikit yang masih berpendidikan rendah.
Bukan hanya itu saja pada awal 2017 kemarin GMH juga mendapat penghargaan Lembaga Non-profit Penggerak Perubahan dari Bukalapak dan tentunya masih ada lagi prestasi dari GMH melalui binaanya atau atas nama yayasan ini sendiri.
Dalam hal inilah GMH hadir di tengah-tengah mereka dengan menawarkan program ekonominya serta menjadi katalisator dengan program pemberdayanan ekonomi pemerintah. Kehadiran GMH tentu meningkatkan semangat juang wanita harapan guna menjaga kepulan asap dapur dan isi perut dari hasil keringat yang baik dan benar.
Tidak berhenti pada pengembangan sumber daya manusia, lingkungan menjadi salah satu isu yang juga dikawal oleh Gerakan Melukis Harapan guna mendukung perubahan yang komprehensif.
Selain pengenalan dan pembinaan tentang Bank sampah, pembuatan crafting melalui daur ulang sampah, kampung mural, dan sampai penghijauan juga disosialisasikan dari kampung ke kampung tentu dengan melibatkan warga Gang Dolly sendiri sebagai subjek sekaligus objek lingkungan mereka sendiri.
Pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat memiliki pengaruh baik secara jasmani dan rohani dalam upaya perbaikan kampung harapan Gang Dolly menuju kampung madani. Harapan kedepan adalah bisa menjadikan RW di setiap gang disana mempunyai kegiatan penghijauan dan bank sampah yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat itu sendiri.
Mimpi kita adalah memberikan inspirasi kepada semua orang untuk bersama-sama membangun peradaban Dolly yang lebih mulia lagi, bukan ramai karena maksiat, tetapi ramai karena wujud kegiatan postif di dalamnya.
Optimisme mengubah wajah Gang Dolly menjadi kampung harapan yang bangkit melalui ekonomi menuju masyarakat madani bersama GMH, layak menjadi salah satu aksi konkret dari pemuda yang wajib digaungkan ke seantero nusantara agar semangat para pemuda secara kolaboratif dan konstruktif lebih terpacu mewujudkan mimpi untuk Indonesia sesuai dengan harapan para pendiri bangsa, kesejahteraan untuk semua.
Oleh karena itu, inilah salah satu gerakan kebanggaan generasi muda Indonesia di tengah keraguan para golongan tua dan pesimistis. Gerakan Melukis Harapan yang diwarnai semangat dan ide segar pemuda secara bersama-sama membuktikan doa dari Bung Karno tentang pemuda.
Jika satu pemuda bersama-sama menginisasi gerakan perbaikan daerah, bukan tidak mungkin sepuluh pemuda bersama-sama mampu menggetarkan dunia menggerakkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.
(Selesai)
***
Rindan Taufiqih, Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS, menulis untuk Selasar, platform tanya-jawab paling lengkap dan keren di Indonesia.
Laporan sebelumnya:
http://pepnews.com/2018/03/16/dolly-riwayatmu-kini-1-omzet-turun-ekonomi-rakyat-jadi-tumpuan/
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews