Apa Iya Zaadit Taqwa Dianggap sebagai Simbol Kembalinya Mahasiswa?

Jumat, 9 Februari 2018 | 13:59 WIB
0
431
Apa Iya Zaadit Taqwa Dianggap sebagai Simbol Kembalinya Mahasiswa?

Dalam teorinya tentang cultural capital dalam masyarakat modern, menurut Bourdie –pemikir Posmodern asal Perancis- lembaga pendidikan telah berfungsi sebagai institusi untuk mempertahankan kekuasaan.

Kelompok dominan (penguasa) membuat strategi pendidikan (kurikulum, tujuan pendidikan, struktur ekonomi) untuk menggiring anak-anak didik mereka memasuki struktur ekonomi dan masyarakat yang diciptakan oleh kelompok dominan. Produk pendidikan tidak punya alternatif lain kecuali memasuki struktur ekonomi yang diciptakan penguasa dimana kelompok dominan dengan mudah melakukan kontrol.

Kecenderungan umum sarjana-sarjana S1 setelah lulus perguruan tinggi adalah bekerja di kantor-kantor pemerintah, menjadi pegawai negeri, di lembaga pendidikan, perusahaan swasta dan lain-lain, yang semua struktur ekonomi tersebut adalah konstruksi kelompok dominan.

Dari perspektif inilah, bisa dibaca mengapa agenda reformasi masih susah untuk dijalankan, karena pusat-pusat kekuasaan masih didominasi dan dikontrol oleh kelompok dominan dalam negara.

Mahasiswa harus mendorong terciptanya hegemoni politik baru dimana strategi dan sistem pendidikan berorientasi pada produksi manusia-manusia unggul, yang memiliki idealisme, yang bisa membawa perubahan masyarakat, yang hidupnya diabdikan untuk kepentingan umum, bukan orientasi praktis dan pragmatis yang hanya mementingkan diri sendiri.

[irp posts="9883" name="Mereka Ini Anak UI Juga seperti Hariman Siregar dan Soe Hok Gie"]

Orientasi pragmatis dan material telah menggiring banyak mahasiwa pada aktifitas-aktifitas yang kurang relevansinya dengan kehidupan nyata, kurang peka dengan lingkungan sosial, dengan nasib orang-orang lemah dan dengan kehidupan politik yang menghalalkan segala cara.

Zaadit Taqwa memberikan penilaian kartu kuning kepada Presiden Jokowi semoga menjadi simbol kembalinya mahasiswa Indonesia ke kesadaran mahasiswa. Tak perlu dipolitisir macam-macam. Menilai kerja pemerintah adalah hal yang biasa dalam dunia aktivisme mahasiswa sebagai ekspresi menyatakan sikap dan pendapat yang dilindungi Undang-undang.

***

Editor: Pepih Nugraha