Gerhana Bulan Bukti Bahwa Bumi Bulat, Tak Seperti Permadani

Rabu, 31 Januari 2018 | 22:21 WIB
0
590
Gerhana Bulan Bukti Bahwa Bumi Bulat, Tak Seperti Permadani

Bumi itu bulat dan ini bisa dibuktikan oleh para ahli astronomi dengan kemampuan keilmuannya serta teknologi yang bisa membuktikannya.

Rupanya ada sebagian kecil masyarakat kita, bahkan masyarakat dunia yang tetap keukeuh-peuteukeuh alias ngotot berpendapat bahwa bumi itu datar -kalau tidak dikatakan ceper- dengan segala argumennya. Bagi mereka, Bumi tak ubahnya hamparan permadani berbentuk lingkaran.

Perdebatan antara bumi bulat dan bumi datar di dunia medsos bahkan semakin ramai dan saling sindir tak karu-karuan, ada kelompok kaum bumi datar dan kaum bumi bulat, tapi bukan tahu bulat lho yaa....

Kaum bumi datar menjadikan sumber kitab suci sebagai landasan atau pijakan, sedangkan kaum bumi bulat berdasarkan ilmu astronomi yang bisa dipertanggungjawabkan. Dan memang bumi itu bulat, makanya bisa ada siang dan malam. Alkitab sebenarnya terbuka untuk tafsir, bisa saja yang dikatakan "datar" adalah perumpamaan, bukan arti letterlijk.

Kalau bumi itu datar berarti pergerakannya maju-mundur seperti print tinta model dulu, yang bunyinya bikin ramai/bising suasana kantor. Tapi bumi datar bukan seperti undur-undur juga yang tidak pernah bisa maju.

Bahkan kaum bumi datar pernah mendatangi LAPAN, sekedar ingin berdiskusi dan minta penjelasan atau disuruh membuktikan kalau benar bumi itu bulat. Waktu itu yang memberi penjelasan Thomas Djamaludin sebagai Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional alias LAPAN itu.

Sudah dijelaskan dengan keilmuan menurut astronomi dan didukung dengan bukti-bukti dan teknolgi, ternyata tidak bisa mengubah pendirian mereka tentang keyakinan bumi itu datar. Kitab suci adalah pegangan mereka, padahal terbuka untuk ditafsirkan. "Bumi terhampar" bukan berarti permadani datar yang tidak bergelombang, bukan?

Malam ini tanggal 31 Januari 2018, terjadi Gerhana Bulan Total (GBT). Mohon bedakan dengan LBGT.

Gerhana Bulan Total ini bisa menjadi bukti atau pembuktian kalau Bumi itu benar-benar bulat seperti tahu bulat dalam skala raksasa.

Thomas Djamaludin, sebagai kepala LAPAN, mengajak penganut kepercayaan kaum bumi datar untuk menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Total. Penganut kepercayaan kaum bumi datar akan bisa menyaksikan fenomena bagaimana bentuk bumi yang terpantul melalui bayangannya di permukaan bulan.

"Gerhana bulan ini saat yang tepat untuk membuktikan bumi bulat karena ketika purnama tergelapi maka akan terlihat bayangan. Bayangan yang menggelapi itu adalah bayangan bumi. Jadi kelengkungan bayangan di permukaan bulan ketika proses gerhana itu menunjukkan bumi yang bulat," kata Thomas Djamaludin, Selasa 30 Januari 2018.

Thomas juga melanjutkan bahwa argumen penganut kepercayaan bumi datar terkait fenomena bulan diakibatkan oleh obyek tak dikenal, sangat tidak masuk akal.

"Jadi kalau penganut bumi datar mengatakan ada obyek tidak diketahui saat gerhana bulan itu adalah sesuatu yang benar-benar tidak logis," kata Thomas Djamaludin. "Saat menonton gerhana nanti, masyarakat bisa membuktikan bahwa sistem tata surya Matahari yang saat ini dipercaya sudah benar. Sebab peneliti bisa meramalkan waktu dan tempat terjadinya Gerhana Bulan Total," katanya lagi.

"Saya mengajak menonton Gerhana Bulan. Bandingkan waktunya karena waktu dimulai gerhana itu pukul 18.48 buktikan benar tidak. Kemudian gerhana totalnya mulai 19.25 betul atau tidak. Kalau memang betul maka sistem bumi, bulan dan Matahari itu sudah betul karena sudah bisa dihitung."kata Thomas dalam penjelasannya.

Marilah kaum bumi datar untuk melihat dan membuktikan fenomena ini. Ini bukan sulap juga bukan sihir, ini fenomena alam yang bisa dipelajari dan dibuktikan dengan teknologi, kapan waktunya dan di mana. Bokyo Ojo ngeyel-ngeyel, kita percayakan pada ahlinya yang sudah berkecimpung dalam dunia antariksa.

Bagi yang Muslim tentu ini juga sebagai kebesaran Tuhan dan memujanya penguasa alam semesta untuk melakukan sholat gerhana bulan.

Apakah dengan adanya Gerhana Bulan ini bisa menyadarkan atau mengubah keyakinan penganut kaum bumi datar, tidak tahu juga. Kalau pintu kebenaran sudah sangat jelas dan bisa dipertanggung jawabkan, berarti hanya kepandiran yang menutupi akan pikiran kita.

***