Sibuk Investasi Uang atau Barang, tapi Sering Lupa Investasi Kesehatan

Minggu, 28 Januari 2018 | 21:14 WIB
0
436
Sibuk Investasi Uang atau Barang, tapi Sering Lupa Investasi Kesehatan

Pepatah Suriname mengatakan, “Rogo Diragati”, yang bermakna "raga dijaga dan dirawat".

Banyak orang melakukan investasi untuk hari tua atau masa depan supaya hari tuanya lebih baik. Banyak cara melakukan investasi seperti membeli tanah, rumah, deposito, saham, produk reksadana, obligasi dan produk asuransi. Semua itu dilakukan supaya mendapatkan imbal balik atau pendapatan yang lebih tinggi.

Saking kayanya atau banyak duit sampai bingung mau ditempatkan di mana uang itu supaya bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat.

Wajar manusia melakukan investasi karena dengan investasi bisa mempersiapkan generasi berikkutnya yang lebih baik lagi.

Tetapi orang-orang sering kali lupa terhadap kesehatannya, badan ini juga perlu dijaga atau dirawat supaya sehat dan bisa berkarya.Kalau badan sakit-sakitan atau tidak sehat bagaimana mau berkarya atau bekerja.

[irp posts="8058" name="Kesehatan: Sebuah Pemahaman Menyeluruh"]

Sering kali karena gila kerja sampai lupa menjaga kesehatan,yang akhirnya jatuh sakit.

Kesehatan juga bagian dari investasi, maka wajib dijaga dan dirawat supaya bisa berkarya. Dan kesehatan juga mahal harganya.  Lihatlah betapa mahalnya biaya kesehatan kalau kita dirawat di rumah sakit,bisa puluhan juta, bahkan ratusan juta.

Orang-orang sekarang rentan terhadap penyakit karena daya tahan tubuh sangat lemah dan mudah terkena penyakit atau virus tertentu.

Untuk menjadi sehat tentu kita harus memperhatikan gaya hidup dan pola makan karena ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan.

Banyak makan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan, tidak perlu buah yang mahal atau impor, cukup buah lokal seperti pepaya, pisang, semangka, melon dan laiinya. Dan mengurangi minuman yang mengandung gula.

Dan juga olah raga karena orang jaman sekarang pengin sehat tetapi malas berolah-raga atau menggerakkan badan. Olah raga yang menyehatkan atau yang sifatnya ketahanan yaitu lari/jogging, aerobik/senam/yoga, bukan olah raga yang sifatnya permainan seperti sepak bola, badminton, basket, karena olah raga jenis ini sangar menguras tenaga.

Olah raga juga harus disesuaikan oleh umur kita, jangan memilih olah raga yang menguras tenaga, malah bisa berekibat fatal, seperti sepak bola atau olah raga permainan.

[irp posts="3290" name="Ketika Peserta BPJS Kesehatan Terbebani Tagihan yang Membengkak"]

Kita sering lihat berita,orang-orang terkena serangan jantung mendadak yang berakibat fatal atau kematian, padahal usianya relatif masih muda, dan ini sering terjadi pada kaum laki-laki, jarang kita dengar wanita kena serangan jantung mendadak akibat olah raga.

Laki-laki sangat rentan kena serangan jantung dibanding wanita karena wanita dilindungi hormon Estrogen dan sela darah putih (menurut dunia kedokteran), sehingga jarang terkena serangan jantung. Tetapi apabila wanita sudah masuk masa menopause, maka juga sama akan rentan terhadap berbagai penyakit.

Makanya dalam asuransi kesehatan, premi untuk wanita lebih mahal dibanding premi asuransi laki-laki karena menurut dunia kedokteran dan kesehatan wanita lebih rentan terkena banyak penyakit dan onderdilnya ringkih.

Generasi sekarang memang generasi millenial, generasi yang pintar dan cerdas dalam dunia pendidikan, akan tetapi generasi millenial juga sangat rentan terhadap penyakit, karena pola makan dan malas berolah raga.

Kita lihat anak-anak yang usianya masih belia sudah terkena penyakit-penyakit kelas berat, ada jantung bocor, leukimia,  stroke,kanker. Bisa jadi karena faktor genetik atau bawaan atau bisa jadi karena faktor laiinya.

Orang kalau sudah sakit, uang berapapun bisa habis karena mahalnya biaya rumah sakit. Orang kaya pun kalau sudah sudah sakit tidak bisa menikmati hartanya, bahkan hartanya tidak bisa menyelamatkannya atau memperpanjang usianya.

Milyader dunia Steve Jobs yang hartanya triliunan divonis sakit kanker, kekayaannya tidak bisa membantunya untuk memperpanjang usianya.

Oleh karena itu bersyukurlah kita diberi kesehatan, nikmat mana lagi yang kamu dustakan, jagalah dan rawatlah kesehatan sedini mungkin. Boleh investasi untuk menghasilkan materi, tetapi jangan lupa juga investasi kesehatan.

***

Editor: Pepih Nugraha