Bukti Ilmiah Air Kencing Unta Obat, Kemenkes Sarankan Tak Ikut-ikutan

Senin, 22 Januari 2018 | 15:22 WIB
0
684
Bukti Ilmiah Air Kencing Unta Obat, Kemenkes Sarankan Tak Ikut-ikutan

Lini massa Facebook-ku kemarin penuh dengan perdebatan orang-orang tentang kencing (urine) unta. Sepertinya telat heboh. Di beberapa media daring, orang lain sudah memperdebatkannya dari beberapa waktu yang lalu.

Pertama, aku membaca status seorang dokter yang mengatakan bahwa Air kencing unta itu suci dan halal, bisa digunakan untuk berobat bersama dengan susu unta, akan tetapi perlu dosis yang tepat sesuai dengan penyakitnya. Dosis tersebut diramu oleh ahli pengobatan yang paham dengan hal ini.

Dalam statusnya, beliau mengutip hadist riwayat Bukhari yang berbunyi, “dari Anas bin Malik berkata, “Beberapa orang dari ‘Ukl atau ‘Urainah datang ke Madinah, namun mereka tidak tahan dengan iklim Madinah hingga mereka pun sakit. Beliau lalu memerintahkan mereka untuk mendatangi unta dan meminum air kencing dan susunya. Maka mereka pun berangkat menuju kandang unta, ketika telah sembuh, mereka membunuh penggembala unta Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan membawa unta-untanya...”

Selain itu, Sang Dokter juga mengutip dari Zadul Ma’ad sebuah pernyataan yang berbunyi, "Pada kisah ini terdapat dalil mengenai bolehnya berobat dan melakukan praktek pengobatan, dan juga menunjukan sucinya air kencing hewan yang halal dagingnya. Berobat dengan yang diharamkan tidak boleh."

[irp posts="7645" name="Ingat Air Kencing Kelinci, Bukan Air Kencing Lainnya!"]

Kawan yang lain, membagikan video dari laman milik Vocativ, sebuah media di New York. Video tersebut berisi tentang orang di Saudi Arabia yang meminum campuran kencing unta dengan susu unta untuk kesehatan. Namun setelah virus mers mewabah pada tahun 2015, WHO meminta orang-orang untuk tidak lagi meminum air kencing unta. Dan kawan yang lainnya lagi, berkomentar di status yang membagikan video itu bahwa ada penelitian tentang air kencing unta yang dipublikasi di Science Direct.

Aku yang penasaran kemudian membuka situs milik Science direct. Dan ternyata banyak juga jurnal ilmiah yang membahas tentang air kencing unta ini. Aku kemudian membuka beberapa artikel yang bisa dibuka penuh lewat e-resource milik perpustakaan nasional.

Dalam review article yang berjudul The prevalence extent of Complementary and Alternative Medicine (CAM) use among Saudis, yang dipublikasi oleh Saudi Pharmaceutical Journal pada bulan Maret tahun 2017, ada 3,4% dari responden yang menggunakan air kencing unta sebagai obat alternatif untuk pengobatan penyakit liver. Selain itu ada 11,78% responden yang menggunakan campuran susu unta dan air kencing unta sebagai obat alternatif untuk beberapa jenis penyakit.

Dalam review article yang berjudul The unique medicinal properties of camel products: A review of the scientific evidence, yang dipublikasi oleh Journal of Taibah University Medical Sciences pada bulan April 2016, disebutkan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa air kencing unta memiliki aktivitas obat.

[caption id="attachment_8749" align="alignleft" width="300"] Unta[/caption]

Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa dalam serangkaian percobaan in vitro, yang dilakukan oleh sebuah kelompok peneliti yang dipimpin oleh Dr Fatin Khorshid, berhasil menunjukkan bahwa air kencing unta yang dikering-bekukan (Lyophilised) bisa menghentikan pertumbuhan sel tumor yang ditanamkan pada hewan percobaan. Dalam percobaan in vitro yang lain, ditunjukkan bahwa urin unta memiliki sifat dapat mencegah penggumpalan darah seperti obat anti-platelet (aspirin atau clopidogrel) yang saat ini banyak digunakan oleh orang-orang yang memiliki penyakit jantung.

Selain itu, ada juga pengamatan yang dilakukan pada pasien penderita penyakit hati Bilharzial yang menggunakan terapi dengan meminum air kencing unta, ditemukan perbaikan yang signifikan pada kondisi klinis pasien.

Sepertinya, air kencing unta adalah obat tradisional di Saudi Arabia yang kemudian oleh ilmuwan di sana dicari bukti ilmiahnya. Di situs Science Direct, aku belum menemukan kesimpulan seberapa banyak dan seberapa sering air kencing unta harus diminum untuk penyembuhan suatu penyakit.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tidak menyarankan untuk ikut-ikutan meminum kencing unta. Dilansir oleh cnn.com 8 Januari 2018, Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi, berkata bahwa meminum air kencing unta dapat menyebabkan orang terjangkit penyakit mers.

Lagipula, air kencing unta masih memerlukan pengembangan riset lebih lanjut dan uji klinis.

Mungkin ada yang berminat untuk mencobanya?

***

Editor: Pepih Nugraha