Informasi terpenting dari La Nyala Mattalitti sebenarnya bukan soal permintaan setoran uang politik 40M ke Gerindra, sebab itu satu keniscayaan, untuk branding dan layak pilih tentu butuh biaya, apalagi jika barang yang akan di jual jelek - tentu biaya make up-nya ya mahal.
Kegeeran atau tepatnya gak tau diri saja jika La Nyalla pingin gretongan, kalau dia punya kapasitas seperti mbak Yenny Wahid sih oke - dan terbukti Gerindra tak kurang dari Pak Prabowo sendiri yang memintanya untuk tampil sebagai Cagub Jatim.
Kalau La Nyala siapa? Selain terkenal pernah jadi buronan kajati Jatim juga soal sprindik berkali kali, dan terus menang di praperadilan konon karena ada kekerabatan dengan ketua MA, entahlah, tapi nama La Nyala selain kasus itu serta PSSI yang dimakzulkan, dia tidak dikenal publik sebagai pemilik rekam jejak yang bagus.
[irp posts="8308" name="Mahar Politik dan Cara Bagaimana Bisa Balik Modal"]
Bagaimana mungkin latar belakang La Nyalla yang bau korupsinya sangat menyengat, mendapat dukungan all out dari ulama 212 dan para alumninya? Gerakan 212 yang konon berbasis moral itu mengajukan La Nyalla sebagai Cagub pilihannya? Orientasi moral macam apa yg ada di kepala para inisiator gerakan 212 ini ? juga Rizieq Shihab yang sedang umroh cukup lama itu, kenapa memilih La Nyalla sebagai orang yang didukung dalam Pilkada Jatim dengan cara copy paste Pilkada DKI katanya?
Apakah gerakan 212 tidak boleh menjelma menjadi gerakan politik? Boleh saja, tapi setidaknya pilihlah orang dengan kapasitas, moralitas serta rekam jejak yang terpelihara dari isu busuk korupsi, penipuan, moral pribadi dan lain-lain.
lhaa ini piye..?
Menyebut dirinya gerakan keagamaan, tapi menjatuhkan pilihan yang didukungnya seperti itu, bahkan partai pun enggan menjadi pendukungnya?
Jangan disalahkan jika ada persepsi, siapapun yang membiyayai gerakan dengan nasi bungkus dan mengucurkan upeti pada pentolan 212, dialah yang akan didukung - sebusuk apapun Anda, gak ada urusan dengan kapasitas Anda, yang penting upeti, wong ini cuman permainan dunia doang.
Soal agama? Ah itu cuman komediti jualan saja, biar laku dan ampuh untuk menipu para buih yang BOTOL itu...
Adagium : " jika barang busuk ingin tampak bagus dan laku dijual, maka bungkuslah dengan gama " tampaknya menemukan pembenarannya.
***
Editor: Pepih Nugraha
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews