Kader Terbaik Partai Politik Tak Perlu Resah dan Gelisah

Minggu, 7 Januari 2018 | 16:20 WIB
0
467
Kader Terbaik Partai Politik Tak Perlu Resah dan Gelisah

Jika Anda memutuskan bergabung dengan sebuah partai politik, maka masuklah dengan hati ikhlas, dan siap mengorbankan segala daya dan pikiran untuk kebesaran partai.

Jangan sekali-kali Anda mencoba untuk mendapatkan sesuatu, misalnya "kekuasaan" dari partai,

meskipun aroma kekuasaan selalu menghampiri partai Anda. Karena memang, tujuan partai adalah kekuasaan. Tak bisa dipungkiri itu.

Partai, bukan sekadar alat untuk mendapatkan kekuasaan. Partai adalah tempat di mana kita godok idealisme terbaik bagaimana mensejahterakan rakyat sesuai ideologi partai. Dan, ketika berkuasa, lepaskan atribut partai, karena Anda sudah menjadi milik bersama. Termasuk, Anda pun perlu mendengar aspirasi partai lain, yang tiada lain juga bertujuan mensejahterakan rakyat.

Bagi Anda, kader terbaik partai, tak perlu resah dan gelisah, ketika partai tak memilih Anda. Jika Anda kader terbaik, di mana pun akan ada tempat untuk Anda, karena sesungguhnya partai tak akan pernah melupakan kader terbaiknya.

Kita lihat saja, Hidayat Nurwahid (HNW) yang adalah kader terbaik PKS, meski HNW gagal di Pilkada Jakarta 2012, PKS tidak begitu saja melupakanya, kursi wakil ketua MPR adalah bagian dari pengabdiannya di partai. Begitu juga nama Mardani Ali Sera, ketika gagal masuk bursa pencalonan di Pilkada Jakarta 2017, PKS pun memberikan kursi DPR RI.

Nama lain, seperti TB Hasanudin, yang begitu tinggi pengabdiannya di PDIP, akhirnya juga mendapatkan kesempatan untuk mensejahterkan rakyat Jawa Barat melalui pencalonan sebaai calon gubernur di Pilkada Jawa Barat.

[irp posts="7337" name=" Apa Salah dan Dosaku, Ibu...!!?" Mungkin Begitu Jerit Maruarar Sirait"]

Begitu juga, Djarot Saiful Hidayat, kegagalannya bersama Ahok di Pilkada Jakarta, bukanlah akhir dari segalanya. parai tidak melupaknnya. Tentu saja, masih ada energi positif yang dimiliki Djarot, yang begitu sayang bila tidak dimafaatkan untuk Provinsi lain.

Siapa pun Anda yang "mengabdi" di Partai Politik, teruslah mengabdi, jangan kekuasaan dijadikan sasaran tujuan, tapi bagaimana Anda bisa ikut menyumbangkan ide dan gagasan mesejahterakan rakyat melalui partai.

Bila sampai suatu hari, partai tak memberikan apa-apa kepada Anda, percayalah bahwa Tuhan akan memberikan sesuatu kepada Anda yang paling berharga dari segalanya.

***