Kiranya problem pendidikan dalam keluarga sedikit-banyak bisa teratasi dengan adanya pengajar sukarela ini.
HARUS diakui, belajar online tidaklah cukup. Serapan ilmu yang diperoleh untuk durasi waktu yang sama tentu lebih sedikit ketimbang kakak kelasnya pada tahun kemarin.
Sambil itu berjalan, apa salahnya orangtua minta tolong adiknya atau kakaknya mengajarkan mata pelajaran tertentu selama 30 menit per minggu, misalnya, untuk anaknya. Sementara ia sendiri menawarkan diri mengajar ponakannya. Tetap secara online.
Bisa saja terjadi saudara lebih terampil karena sesuai dengan bidang mata pelajarannya. Demikian pula sebaliknya.
Sungguh indah bila masa pandemi ini, seorang siswa SD menelepon pamannya yang sarjana matematika, "Om! Kapan punya waktu untuk ajarkan saya matematika secara online"?
Kiranya problem pendidikan dalam keluarga sedikit-banyak bisa teratasi dengan adanya pengajar sukarela ini.
Semoga bisa menjadi tradisi kepedulian dalam pendidikan. Terlebih bila setiap kepala daerah melakukan himbauan serupa. Rasanya untuk ini saja tidak mengeluarkan anggaran.
(Nasrullah Idris)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews